Rabu, 19 Agustus 2015

Rahasia Fisika dibalik "Mitos" Kucing Memiliki Sembilan Nyawa

Siapa yang tidak tahu kucing?
Binatang melata, ehh salah,,,, binatang lucu dan menggemaskan ini banyak dipelihara oleh orang indonesia maupun luar negeri. Banyak sekali keistimewaan/hal unik dari kucing antara lain, kucing adalah binatang yang terhindar dari najis ( pandangan Islam) , Lingkup penglihatannya mencapai 180 derajat, Setiap kucing memilii Sidik Hidung yang berbeda-beda dan masih banyak fakta unik lainnya.

Kucing merupakan salah satu dari sekian banyak hewan di Indonesia yang memiliki mitos. Konon katanya, hewan karnivora ini memiliki Sembilan nyawa. 

Mitos ini muncul dikarenakan kucing dapat selamat ketika jatuh pada kedudukan yang lumayan tinggi.bahkan tercatat rekor seekor kucing yang jatuh dari ketinggian 32 lantai hanya mengalami cedera ringan pada toraks dan satu giginya. 
Bagaimana hal tersebut dapat terjadi ?

Salah satu “trik fisika” yang digunakan hewan imut ini berkaitan dengan konsep gaya gesek atau gaya hambat udara (drag force)
Jika sebuah benda jatuh didalam zat alir (fluida) maka benda tersebut akan mengalami beberapa gaya diantaranya gaya apung dan gaya gesek/hambat, sehingga benda yang semula dipercepat karena gravitasi bumi lama kelamaan kecepatannya akan konstan (kecepatan terminal) karena gaya hambat tersebut. 

Menurut perhitungan seekor kucing harus jatuh sekitar enam lantai untuk mencapai kelajuan terminal. Sebelum kelajuan terminal tercapai, kucing mengalami percepatan ke bawah akibat gaya netto ke bawah. 

Karena tubuh makhluk hidup adalah akselerometer (pengukur percepatan), bukan speedometer (pengukur kecepatan) , kucing terlalu merasakan percepatan sehingga ketakutan dan menahan kaki-kakinya di bawah tubuhnya, kepalanya mengerut ke dalam dan punggungnya melengkung ke atas. Hal ini membuat ukuran tubuh kucing semakin kecil, mengakibatkan kecepatan jatuh semakin besar dan kemungkinan besar cedera pada pendaratan.

Tabel Beberapa Kelajuan Termial di Udara

Benda
Kelajuan terminal (m/s)
Jarak 95% (m)
Peluru 16 pon
145
2.500
Penerjun bebas
60
4300
Bola bisbol
42
210
Bola tenis
31
115
Bola basket
20
47
Bola pingpong
9
10
Tetesan hujan
7
6
Parasutis
5
3
Sumber : Dasar-Dasar Fisika Versi Diperluas

Akan tetapi, saat kucing mencapai kecepatan terminal, ia tidak merasakan percepatan dan sedikit rileks, meregangkan kaki-kaki dan lehernya secara horizontal keluar dan meluruskan punggungnya (si kucing menyerupai tupai loncat). 

Tindakan ini meningkatkan luas penampang kucing dan gaya hambat, dan kucing mulai melambat hingga kecepatan terminal baru yang lebih kecil tercapai. Penurunan kecepatan terminal mengurangi kemungkinan cedera serius pada saat pendaratan. Persis sebelum akhir kejatuhan, pada saat kucing melihat bahwa dirinya dekat dengan tanah, kucing menarik kembali kaki-kakinya ke bawah badannya sebagai persiapan pendaratan.


Oleh karena itu kucing yang jatuh pada ketinggian lebih tinggi ( melebihi jarak terminal yang dicapai) akan mendapatkan cedera lebih ringan dibanding kucing yang jatuh dari ketinggian kurang dari jarak terminal.

NB : Kelajuan terminal adalah kelajuan ketika jumlah dari gaya hambat dan gaya apung setara dengan gaya gravitasi, sehingga percepatan benda menjadi nol

Referensi :Halliday,Resnick,,Walker. (2008). Dasar-Dasar Fisika Versi Diperluas. Tangerang: Binarupa Aksara

0 comments:

Posting Komentar

popcash