Minggu, 08 Februari 2015

Sistem Pendanaan Bidikmisi 2015

A.  Jangka Waktu Pemberian

  1. Bantuan  biaya  pendidikan  Bidikmisi  diberikan  sejak  mahasiswa  ditetapkan  sebagai penerima Bidikmisi  di perguruan tinggi, yaitu    8 (delapan) semester untuk program Diploma IV dan S1,  6 (enam) semester untuk program Diploma III,  serta Akademi Komunitas diberikan maksimal 4 (empat) semester untuk program Diploma II, dan 2 (dua) semester untuk program Diploma I.
  2. Khusus  program studi Sarjana tertentu  yang memerlukan pendidikan keprofesian dan merupakan satu  kesatuan,  tetap  diberikan  bantuan  sampai  lulus  program  profesi, yaitu:
    a.  Pendidikan Dokter dengan penambahan maksimal 4 semester.
    b.  Pendidikan Dokter Gigi dengan penambahan maksimal 4 semester.
    c.  Ners maksimal dengan penambahan maksimal 2 semester.
    d.  Pendidikan Dokter Hewan dengan penambahan maksimal 2 semester.
    e.  Farmasi dengan penambahan maksimal 2 semester.
  3. Bantuan  Bidikmisi  untuk  program  profesi  diberikan  kepada  mahasiswa  yang langsung melanjutkan studi keprofesiannya pada perguruan tinggi yang sama. 
  4. Bagi  mahasiswa  yang  belum  menyelesaikan  pendidikan  sesuai  dengan  tenggang waktu yang ditetapkan sebagaimana dimaksud pada butir 1, Perguruan Tinggi dapat mengalokasikan biaya pendidikan yang bersumber dari dana lain yang sah.

B.  Komponen Pembiayaan

Komponen atau jenis dana bantuan biaya pendidikan dan penggunaannya adalah:
  1. Biaya pendaftaran
    a.  Pendaftar  Bidikmisi  dibebaskan  biaya  pendaftaran  SNMPTN,  SBMPTN  dan seleksi mandiri  pada salah satu PT (pendaftar secara otomatis akan mendapatkan fasilitas bebas bayar di dalam sistem pendaftaran SBMPTN).
    b.  Pendaftar  Bidikmisi  yang  sudah  diterima  melalui  salah  satu  seleksi  tidak diperkenankan mendaftar seleksi lainnya.
  2. Bantuan  biaya  penyelenggaraan  yang  dikelola  perguruan  tinggi,  maksimal Rp2.400.000,00 (dua juta empat ratus ribu rupiah) per-semester per-mahasiswa  yangdapat digunakan untuk:
    a.  Biaya yang dibayarkan saat pertama masuk ke perguruan tinggi;
    b.  UKT Khusus Bidikmisi/SPP/Biaya kuliah yang dibayarkan ke perguruan tinggi;
    c.  Penggunaan lain sesuai rencana kerja dan anggaran perguruan tinggi.
  3. Bantuan  biaya  hidup  yang  diserahkan  kepada  mahasiswa,  minimal  sebesar  Rp 3.600.000,00 (tiga juta enam ratus ribu rupiah) per-semester dengan ketentuan:
    a.  Perguruan  tinggi  menetapkan  besaran  bantuan  biaya  hidup  dan  bantuan  biaya penyelenggaraan pendidikan melalui SK Rektor/Direktur/Ketua;
    b.  Perguruan  tinggi  dapat  membuat  kesepakatan  penentuan  besaran  dan  periode bantuan  biaya  hidup  dengan  perguruan  tinggi  lain  dalam  kabupaten/kota  yang sama.
    c.  Perguruan  Tinggi  dapat  mengubah  besaran  bantuan  biaya  hidup  yang  diterima mahasiswa dengan  cara mengurangi bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan.
  4. Biaya Kedatangan Biaya kedatangan atau resetlement di alokasikan sesuai kebutuhan dengan ketentuan:
    a.  Penggantian  biaya  transport  mahasiswa  yang  berasal  dari  luar  kabupaten/kota untuk 1 (satu) kali dari tempat asal menuju perguruan tinggi sesuai dengan jarak dan  ketentuan  yang  berlaku (Permenkeu  Nomor  84/PMK.02/2011  atau Permenkeu  Nomor  113/PMK.05/2012  bagi  mahasiswa  yang  tidak  dapat menunjukkan bukti tiket perjalanan).
    b.  Biaya  hidup  sementara  bagi  calon  mahasiswa  yang  berasal  dari  luar  kota  yang besarnya maksimum setara dengan bantuan biaya hidup 1 (satu) bulan.
    c.  Biaya  pengelolaan  (seleksi  kelayakan  dan  atau  verifikasi  data  calon  mahasiswa penerima  Bidikmisi  dalam  bentuk  penilaian  berkas,  visitasi,  wawancara  dan sejenis).
    d.  Kegiatan  terkait  dengan  orientasi  mahasiswa  baru  misalnya  pengenalan kehidupan kampus, bantuan pendampingan berbasis kegiatan, dll.
  5. Hal khusus
    a.  Perguruan tinggi  memfasilitasi dan mengupayakan agar penerima Bidikmisi lulus tepat waktu dengan prestasi yang optimal;
    b.  Perguruan  tinggi  mendorong  mahasiswa  penerima  Bidikmisi  untuk  terlibat  di dalam kegiatan ko dan ekstra kurikuler  atau organisasi kemahasiswaan, misalnya kegiatan  penalaran,  minat  bakat,  sosial/pengabdian  kepada  masyarakat  sebagai bentuk pembinaan karakter dan atau kecintaan kepada bangsa dan negara;
    c.  Perguruan  tinggi  membuat  perjanjian  atau  kontrak  dengan  mahasiswa  penerima Bidikmisi yang memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak diantaranya
    1)  Kepatuhan terhadap tata tertib kehidupan kampus.
    2) Memenuhi standar minimal IPK yang ditetapkan perguruan tinggi.
    3)  Hal hal lainnya yang relevan.

C.  Penyaluran Dana

  1. Dana  Bidikmisi  diberikan  setiap  semester  atau  2  kali  per  tahun,  periode  semester genap pada bulam Maret-Agustus dan periode semester gasal pada bulan SeptemberFebruari sesuai dengan kalender akademik;
  2. Mahasiswa baru diberikan 1 (satu) semester pada semester gasal; 
  3. Biaya kedatangan (resettlement) diberikan setelah ada penetapan penerima Bidikmisi berdasarkan kebutuhan dan diberikan melalui mekanisme kontraktual;. 
  4. Proses  penyaluran  dana  Bidikmisi  melalui  bank  penyalur  yang  ditetapkan  melalui seleksi, ke:
    a.  Rekening perguruan tinggi, sebagai bantuan biaya penyelenggaraan; dan
    b.  Rekening mahasiswa, sebagai bantuan biaya hidup.

D.  Penghentian Bantuan

  1. Perguruan tinggi dapat menerbitkan ketentuan khusus tentang penghentian pemberian bantuan. Secara umum pemberian bantuan dihentikan apabila mahasiswa penerima:
    1.  Cuti
    2.  Drop Out
    3.  Non Aktif
    4.  Diberhentikan sementara apabila tidak digantikan 
Hal-hal yang dapat diatur dalam ketentuan khusus antara lain:
  1. Mahasiswa  Bidikmisi  yang  terbukti  memberikan  keterangan  data  diri  yang  tidak benar  setelah diterima  di  perguruan  tinggi  (merupakan  pelanggaran  berat),  maka mahasiswa  yang bersangkutan dikeluarkan  dari  perguruan  tinggi  dan  digantikan dengan  mahasiswa  lain  yang  seangkatan  dan memenuhi  persyaratan  penerima Bidikmisi.
  2. Mahasiswa  Bidikmisi  yang  mengundurkan  diri,  maka  bantuan  Bidikmisinya  dapat digantikan   kepada  mahasiswa  lain  yang  seangkatan  dan  memenuhi  persyaratan penerima Bidikmisi.
  3. Mahasiswa  Bidikmisi  yang  meninggal  dunia,  maka  haknya  sampai  hari  dimana mahasiswa  yang bersangkutan  meninggal  diberikan  kepada  keluarga/ahli  warisnya, kemudian  bantuan  Bidikmisinya dapat  digantikan  kepada  mahasiswa  lain  yang seangkatan dan memenuhi persyaratan penerima Bidikmisi.
  4. Mahasiswa Bidikmisi yang  lulus kurang dari  masa studi yang ditetapkan  (mahasiswa Program Sarjana/Diploma  IV  yang  lulus  kurang  dari  8  (delapan)  semester  dan mahasiswa  Program Diploma  III  yang  lulus  kurang  dari  6  (enam)  semester),  maka bantuan Bidikmisi  yang bersangkutan  dapat digantikan  kepada  mahasiswa lain yang seangkatan dan memenuhi persyaratan penerima Bidikmisi. Pengalihan atau penggantian mahasiswa penerima Bidikmisi dengan mahasiswa lain yang seangkatan dan memenuhi syarat sifatnya melanjutkan.  Penggantian penerima  ditetapkan melalui  SK  pimpinan  PT  dan  dilaporkan  ke  Ditjen  Belmawa  dan  melalui http://simb3pm.dikti.go.id
sumber: pedoman penyelenggaraan bidikmisi

0 comments:

Posting Komentar

popcash