Perairan laut dapat dibedakan atas perairan selat, samudra, dan perairan teluk.
Pembagian Wilayah Laut
1. Wilayah Pesisir
Luas permukaan bumi yang kita tinggali mencapai 510 juta km persegi. Tiga perempat luas permukaan bumi tersebut tertutup oleh air. Dari seluruh air yang ada di bumi, 97,5% merupakan air asin yang terdapat di lautan. Lautan adalah kumpulan massa air asin terbesar. Berdasarkan morfologinya, pantai dapat dibedakan menjadi pantai landai dan pantai curam. Pantai landai, yaitu pantai yang morfologinya tidak begitu tajam dan terjal dengan kemiringan lereng sekitar 1º sampai 5º. Pantai landai dapat dibedakan menjadi beberapa jenis lagi sebagai berikut.
a. Pantai datar: pantai yang agak landai atau datar kearah laut. Misalnya, Pantai Utara Jawa, Pantai Timur Pulau Sumatra, dan Pantai Kalimantan bagian selatan.
b. Pantai berpasir: pantai yang terdiri atas bukit-bukit pasir (sand dune). Misalnya, Pantai Madura, Parangtritis (Yogyakarta), Pantai Pasir Putih (Sumatra Utara) dan Pantai Kedu.
c. Pantai laguna : pantai yang terbentuk dari endapan-endapan berupa pulau-pulau yang dibentuk oleh gelombang laut.
d. Pantai haff (berdanau): pantai yang berbentuk lidah (semacam beting pasir). Jika pantai tertutup seluruhnya disebut nehrung.
e. Estuarium : pantai yang berbentuk corong yang terbentuk sebagai akibat perbedaan pasang naik dan surut yang begitu besar. Misalnya, muara Sungai Kapur, Batanghari, Rokan, dan Sungai Kapuas.
f. Pantai curam (terjal), yaitu pantai yang memiliki morfologi yang sangat curam (terjal) dengan kemiringan lereng berkisar antara 40º sampai dengan 75º.
Pantai curam dapat dibedakan lagi atas bentuk-bentuk sebagai berikut.
a. Pantai fyord: pantai yang penampangnya berbentuk huruf U dan curam disertai teluk yang sangat dalam, sempit, dan berkelok-kelok.
b. Pantai esturium: pantai yang terbentuk oleh sederetan bukit-bukit yang arahnya tegak lurus terhadap garis pantai.
c. Pantai skeren: pantai yang memiliki bentuk hampir sama dengan fyord, tetapi lekukannya tidak terlalu jauh masuk ke daratan.
Berdasarkan posisi terhadap letak pegunungan, pantai dibedakan menjadi beberapa jenis berikut.
a. Pantai konkordan: pantai yang memiliki garis sejajar dengan jalur pegunungan yang memanjang sepanjang pantai.
b. Pantai diskordan: pantai yang memiliki garis pantai tegak lurus terhadap garis pegunungan.
c. Pantai netral: pantai yang garis pantainya tidak memiliki hubungan dengan jalur pegunungan, tetapi berdekatan dan berasal dari daratan tinggi atau daratan rendah.
2. Wilayah Dasar Laut
Morfologi dasar laut dibedakan menjadi dua bagian yaitu tepi benua (continental margin) dan dasar laut dalam (deep sea bottom). Tepi benua adalah morfologi yang terletak dekat pantai. Morfologi ini dapat dibedakan menjadi menjadi 3 wilayah, yaitu continental shelf, continental slope dan continental rise.
a. Paparan benua (continental shelf), yaitu daerah yang mempunyai lereng landai.
b. Lereng benua (continental slope), merupakan bagian dasar laut yang menurun tajam dan curam.
c. Continental rise merupakan daerah yang mempunyai lereng yang perlahan-lahan menjadi datar.
Dasar laut dalam merupakan morfologi dasar laut. Pada dasar laut dalam, terdapat berbagai macam bentuk, seperti abysal plain, trog, oceanic ridge, seamout dan guyot.
a. Abysal plain merupakan cekungan laut dalam berbentuk oval dan relative datar dengan kemiringan kurang dari 1m/km.
b. Trog merupakan dasar laut yang terdalam kurang lebih 6000m, berbentuk saluran (V) dan umumnya berdekatan dengan busur kepulauan
c. Oceanic ridge (punggungan samudera) merupakan dasar laut yang mengalami proses peninggian sehingga membentuk rangkain peggunungan yang panjang dan sempit dengan lereng yang sangat curam.
d. Seamout (gunung laut) dan Guyot merupakan gunung yang muncul dari dasar laut dalam dan tidak dapat mencapai permukaan.
e. Abysal hill (punggung bukit) merupakan dasar laut yang mengalami peninggian yang membentuk punggung-punggung bukit yang tinggi.
Ø Gambar . morfologi dasar laut
Berdasarkan kemampuan cahaya matahari menembus dasar laut, wilayah dasar laut dapat dibedakan menjadi wilayah laut pasang surut, wilayah laut dangkal, wilayah laut dalam, dan wilayah laut sangat dalam.
b. wilayah laut pasang surut (litoral) merupakan bagian laut yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut.
c. Wilayah laut dangkal (neritik) merupakan wilayah yang paling penting bagi kehidupan makhluk laut.
d. Wilayah laut dalam (bathyal) merupakan wilayah dengan kedalaman antara 150-1800m.
d. Wilayah laut sangat dalam (abysal) merupakan wilayah laut dengan kedalaman lebih dari 1800m.
Ø Gambar. penampang dasar laut
Klasifikasi Laut di Dunia
1. Laut Tepi, yaitu laut yang terdapat di tepi / pinggir benua,
contoh laut jepang
Gambar , peta laut tepi Jepang
2.Laut Pedalaman, yaitu laut yang terdapat ditengah benua
seperti laut hitam, laut kaspia.
Gambar : peta Afrika
3.Laut pertengahan, yaitu laut yang terapit oleh dua pulau/benua atau
lebih seperti laut-laut di Indonesia
Gerakan Air Laut
Air laut bersifat dinamik, artinya selalu bergerak. Berdasarkan penyebabnya, gerakan air laut dapat disebabkan oleh angin, temperature, dan gaya tarik antara bumi-bumi-matahari. Berdasarkan material yang mengalami pergerakan, air laut dapat dibedakan atas gerakan air laut yang disertai massa airnya dan gerakan air laut yang tidak disertai massa airnya. Secara umum, gerakan air laut meliputi gelombang, arus,dan pasang surut.
1. Gelombang
Gelombang laut adalah gerakan naik turunya air laut yang tidak disertai perpindahan massa airnya. Factor yang mempengaruhi gelombang laut, antara lain:
a. Kecepatan angin
b. Lama angin bertiup
c. Luas daerah angin bertiup
d. Kedalaman air laut
2. Arus
Arus laut adalah gerakan massa air laut dari suatu tempat ke tempat lain dengan disertai massa airnya.
a. Arus panas yaitu arus dengan temperature air yang lebih panas daripada temperature air laut yang didatangi.
b. Arus dingin yaitu arus dengan temperature air lebih dingin daripada temperature air laut yang didatangi.
Berdasarkan faktor penyebabnya arus dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Arus tetap, yaitu arus alut yang terjadi karena angin tetap dan mempunyai arah yang tetap.
b. Arus kompensasi, yaitu arus yang terjadi karena perbedaan tinggi permukaan laut.
c. Arus setengah tahunan atau arus musiman, yaitu arus yang terjadi karena tiupan angin musim (muson).
d. Arus vertikal, yaitu arus yang bergerak naik (upwelling) atau turun (downwelling).
e. Arus atas dan arus bawah, seperti yang terdapat di selat Gibraltar adalah dua arus laut yang bergerak berlawanan yang terjadi akibat perbedaan kadar garam (salinitas).
3. Pasang surut
Pasang surut terjadi karena akibat adanya gaya tarik matahari dan bulan terhadap bumi.
Di beberapa tempat tertentu, tenaga pasang dan surut air laut dimanfaatkan untuk kepentingan pelayaran. Manfaat pasang surut air laut antara lain:
1. untuk sumber energi listrik
2. untuk kepentingan militer
3. untuk pengairan bagi usaha pertambakan
4. sumber pengairan bagi usaha pemanfaatan lahan sawah pasang surut untuk meningkatkan produksi padi.
Kualitas Air Laut
1. Temperatur air laut
Temperatur merupakan salah satu indikator yang sangat penting bagi kehidupan organisme di laut. Temperatur air laut ditentukan oleh radiasi matahari. Semakin kearah kutub air laut semakin rendah.
2. Salinitas (kadar garam)
Salinitas merupakan indikator untuk memahami karakteristik perairan, karena salinitas berperan terhadap kehidupan biota laut. Salinitas adalah garam-garam yang terkandung dalam setiap satu kilogramair laut yang dinyatakan dalam persen (%) atau permil (‰).
Faktor-faktor penyebab perbedaan kadar gram di setiap perairan laut adalah sebagai berikut:
a. Kadar penguapan
Semakin tinggi penguapan maka kadar garam akan semakin tinggi.
b. Curah hujan
semakin banyak curah hujan yang turun, maka laut akan memiliki kadar garam yang rendah.
c. Banyak sedikitnya air tawar yang masuk ke laut tersebut.
d. Banyak sedikitnya cairan es yang masuk ke dalam laut.
e. Arus laut, adanya arus laut menimbulkan pemerataan kadar garam pada air
laut.
Salinitas air laut ini merupakan Konsentrasi rata-rata seluruh garam yang terdapat di dalam laut.
Þ Cara yang biasa untuk mengukur salinitas adalah dengan menghitung kadar klorinitas.
Þ Rumus yang digunakan :
Salinitas = klorinitas x 1,817
3. Kecerahan (warna) air laut
Warna air laut bergantung pada zat terlarut yang ada di dalamnya. Zat terlarut tersebut dapat berupa endapan dan organisme yang hidup di dasar laut. Faktor lain juga mempengaruhi warna air laut adalah pengaruh gelombang elektromagnetik dari matahari.
• Warna air laut : tergantung dari unsur-unsur yang terkandung dalam air laut.
• Macam-macam air laut :
- Biru : Sinar matahari yang bergelombang pendek (biru) yang dipantulkan lebih bayak dari warna aslinya,
- Kuning : Lumpur kuning,
- Hijau : Tumbuhan dan lumpur hijau,
- Putih : Gletser / salju,
- Ungu : Adanya organisme yang mengeluarkan sinar fosfor,
- Hitam : Pengaruh lumpur hitam,
- Merah : adanya organisme yang berwarna merah.
E. WILAYAH PERAIRAN LAUT INDONESIA
Batas Landas Kontinen
Batas kontinene atau landas benua adalah bagian dasar laut yang paling tepi. Hukum yang mengatur batas landas kontinen tersebut sebagai berikut.
1. Deklarasi juanda tanggal 13 Desember 1957. dalam deklarasi ini, dinyatakan bahwa batas wilayah Indonesia adalah 1 mil dari garis dasar pantai masing-masing pulau terluar.
2. Peraturan pemerintah No. 4 tahun 1960. Perpu tersebut menyatakan bahwa pemerintah RI menjamin adanya hak lintas damai bagi kapal-kapal asing di perairan Indonesia.
3. Undang-undang No. 1 tahun 1973 yang merupakan pengukuhan terhadap perpu No. 4 1960 tentang perairan Indonesia.
Batas Laut Teritorial
Laut territorial disebut juga laut wilayah. Menggunakan konsep wawasan nusantara, batas laut territorial Indonesia berada pada jarak 12 mil kearah lautan bebas. Indonesia memiliki kedaulatan mutlak di dalam laut territorialnya.
Zona Ekonomi Eksklusif
Zona ekonomi eksklusif adalah batas wilayah laut yang ditarik sejauh 200 mil dari garis dasar ke arah laut bebas sebuah Negara kepulauan. Wilayah di batas 200 mil ini mutlak merupakan wilayah kedaulatan Negara yang bersangkutan.
0 comments:
Posting Komentar