Mungkin kalian pernah berpikir ada berapa jenis peta?. Dan kalian bingung membedakan peta tersebut. Berikut ini akan saya jelaskan tentang jenis-jenis peta. Ada banyak faktor yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan peta.
Jenis-jenis peta dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
a. Berdasarkan skalanya
1) Peta kadaster, yaitu peta yang berskala antara 1: 100 sampai dengan 1 : 5.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan luas tanah dan sertifikat tanah.
2) Peta skala besar, yaitu peta yang berskala antara 1 : 5.001 sampai dengan 1 : 250.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan daerah yang sempit, misalnya peta kelurahan, peta desa, peta kecamatan, dan peta kota.
3) Peta skala sedang, yaitu peta yang berskala antara 1 : 250.001 sampai dengan 1 : 5.00.000. Peta tersebut digunakan untuk menggambarkan daerah agak luas, misalnya Peta Provinsi Jawa Barat, Provinsi Sumatra Utara, dan sebagainya.
4) Peta skala kecil, yaitu peta yang berskala antara 1 : 500.001 sampai dengan 1 : 1.000.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan daerah yang cukup luas, misalnya Peta Indonesia dan Peta Amerika Serikat.
5) Peta skala geografis, yaitu peta yang berskala lebih kecil dari 1 :
1.000.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan kelompok negara, misal Peta Negara-Negara Eropa, Peta Negara-Negara Asia Tenggara, Peta Benua Australia, dan Peta Dunia.
b. Berdasarkan Isinya
Ditinjau dari isi peta atau benda-benda yang digambarkannya, peta dibagi menjadi dua, yaitu peta umum dan peta khusus.
1) Peta umum adalah peta yang menggambarkan segala sesuatu yang bersifat umum dari kenampakan yang ada di permukaan bumi. Kenampakan umum, seperti gunung, sungai, sawah, jalan raya, jalan kereta api, laut, lautan dan sebagainya. Peta-peta yang termasuk peta umum adalah sebagai berikut.
a) Peta chorografi, yaitu peta yang berisikan kenampakan yang bersifat umum dan global dari daerah yang luas. Biasanya berskala kecil sampai berskala sedang, seperti Peta Dunia dalam atlas.
b) Peta topografi, yaitu peta yang menggambarkan bentuk relief permukaan bumi yang bersifat alami. Relief tersebut meliputi gunung, pegunungan, lembah, dataran tinggi, dataran rendah, danau, sungai, rawa. Ada juga yang buatan manusia, antara lain permukiman, jaringan lalu lintas, bangunan-bangunan industri dan bendungan.
Peta Topografi Gunungkidul
Peta topografi berbeda dengan peta jenis lain. Peta topografi menunjuk- kan keragaman ketinggian permukaan bumi. Ketinggian permukaan bumi adalah jarak vertikal suatu tempat dari permukaan laut. Dengan demikian, permukaan laut memiliki ketinggian nol meter. Variasi ketinggian tempat dalam suatu wilayah disebut relief. Peta topografi juga biasa digunakan untuk memetakan wilayah yang sempit. Di Indonesia, peta topografi menggunakan skala 1 : 10.000, 1 : 25.000, 1 : 50.000, 1 : 125.000.Hal-hal yang penting dalam peta topografi dalah sebagai berikut:
(1) proyeksi peta topografi kadang-kadang tidak dicantumkan, kecuali dengan tujuan penelitian;
(2) banyak simbol yang terlihat sebagaimana objeknya sehingga mudah dimengerti;
(3) menggambar garis kontur.
Garis kontur ialah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang sama ketinggiannya. Garis kontur merupakan salah satu cara menyatakan relief pada peta. Jarak vertikal antara garis kontur yang berurutan disebut interval kontur. Besarnya interval selalu seragam pada setiap peta kontur.
Penampang melintang interval kontur
Dari gambar tersebut terlihat bahwa interval konturnya berupa garis vertikal DD1, CC1, BB1 dan AB2. Besarnya tiap-tiap interval ialah 10 meter.
Adapun kesetaraan horizontal adalah jarak horizontal antara dua garis kontur yang berurutan (bukan jarak di sepanjang lereng antara dua garis kontur). Pada gambar di atas, kesetaraan horizontalnya ialah garis-garis BB2, CB1, DC1, dan ED1, untuk garis kontur 40 dan 30 meter, 30 dan 20 meter, 20
dan 10, serta 10 dan 0 meter.
Semakin curam suatu lereng akan semakin kecil kesetaraan horizontalnya dan semakin rapat pula garis-garis konturnya, meskipun in- terval konturnya sama. Bagian-bagian permukaan bumi yang menonjol maupun melengkung diproyeksikan pada bidang datar. Sebagai contoh, lihat gambar 1.3.
Titik potong antara garis A - B dengan garis-garis kontur 0, 100, 200, 300, 400, 500 m, diproyeksikan pada bidang datar R - S, sesuai dengan skala ketinggiannya (elevasinya).
Titik-titik skala elevasi kita hubungkan dengan garis, maka didapatkan gambar. Gambar tersebut merupakan relief permukaan bumi yang sebenarnya.
2) Peta khusus (peta tematik) adalah peta yang menggambarkan kenampakan- kenampakan tertentu di permukaan bumi. Peta-peta yang termasuk peta khusus ialah sebagai berikut.
a) Peta iklim, yaitu peta yang menggambarkan iklim suatu wilayah atau negara di dunia.
b) Peta perhubungan, yaitu peta yang menggambarkan perhubungan udara, laut antarwilayah atau antarnegara lain.
c) Peta persebaran penduduk, yaitu peta yang menggambarkan persebaran penduduk dalam suatu wilayah atau negara.
d) Peta persebaran hasil pertanian, yaitu peta yang menggambarkan persebaran hasil pertanian di suatu wilayah atau negara.
e) Peta pariwisata, yaitu peta yang menunjukkan tempat-tempat pariwisata di suatu wilayah atau negara.
f) Peta geologi, yaitu peta yang menggambarkan struktur batuan pada lapisan kulit bumi (litosfer).
g) Peta tanah, yaitu peta yang menggambarkan jenis-jenis tanah.
h) Peta tata guna tanah atau lahan, yaitu peta yang menggambarkan bentuk-bentuk penggunaan tanah atau lahan yang ada hubungan- nya antara aktivitas manusia dan lingkungan geografisnya.
Selain macam-macam peta seperti yang telah dikemukakan, ada pula peta yang disebut sebagai berikut.
1) Peta manuskrip, yaitu peta hasil penggambaran dengan tangan yang merupakan produk pertama suatu peta yang akan diproduksi menjadi peta.
2) Peta dasar atau peta kerangka, yaitu peta yang dijadikan dasar untuk pembuatan peta.
3) Peta turunan, yaitu peta yang diturunkan dari peta induk menjadi peta yang skalanya lebih kecil dari peta induknya.
4) Peta mental disebut juga peta kognitif, signatura kognitif, image atau skemata, yaitu peta yang berada di benak tiap orang dalam bentuk skema-skema secara imajinatif. Hal ini merupakan hasil kerja psikologis, melalui proses pengamatan dan penginderaan yang disertai atau diikuti dengan persepsi. Dengan demikian, peta men- tal bersifat subjektif karena bisa berbeda di antara tiap orang.
5) Peta digital, yaitu peta yang dibuat dengan komputer berdasarkan informasi keruangan. Informasi keruangan tersebut dinamakan data digital dan disimpan dalam disket. Peta tersebut dapat dilihat melalui layar monitor komputer. Bila diperlukan dapat pula dicetak.
0 comments:
Posting Komentar