Tips dan Trik Optimalisasi Karburator Tipe Vakum
Akselerasi telat memang tidak bisa dihindarkan, namun sebenarnya bisa diakali agar naik-turunnya skep bisa lebih cepat dan responsif mengikuti bukaan gas, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Skep
Permukaan skep karburator vakum umumnya dilapisi teflon. Teflon merupakan bahan yang bisa mengurangi gaya gesek, namun dengan seiring waktu lapisan Teflon tersebut seringkali tergores partikel debu dll sehingga permukaannya menjadi kasar. Permukaan yang kasar tersebut bisa menghambat naik-turunnya skep sehingga respon skep jadi lebih telat, akselerasipun jadi lebih lambat. Untuk mengakalinya, gunakan minyak atau pelumas yang SAEnya sangat encer, contohnya saya menggunakanminyak pelumas merk “SINGER” yang biasa digunakan untuk melumasi mesin jahit manual. Langkah pertama buka dulu skep dari badan karburator, teteskan 2-3tetes minyak pelumas ke permukaan skep, ratakan dengan jari tangan saja, dengan catatan tangannya harus bersih hehe.. Masukkan kembali skep ke badan karbu, coba naik-turunkan skep secara manual agar minyaknya makin merata di permukaan skep.
Tips ini pernah saya baca di suatu blog namun saya lupa alamat blognya. Sudah saya buktikan dan hasilnya lumayan terasa, terutama saat baru dilumasi. Perlakuan ini biasanya saya lakukan sebulan sekali saat servis rutin.
2. Per Skep
Untuk part ini ada dua cara yang bisa dilakukan, pertama adalah potong per skep dan yang kedua adalah substitusi per skep. Untuk langkah pertama tentu mudah, tinggal potong per skep bawaan karbu menggunakan tang potong karena per skep karbu vakum kecil dan tipis. Untuk pemotongan ini disarankan tidak terlalu banyak, sekitar 3-5 ulir saja, jika terlalu banyak skep beresiko menggantung dan menyebabkan bahan bakar bisa jadi lebih boros dan timbul brebet.
Untuk cara kedua, substitusi yang dilakukan adalah dengan menggunakan per skep bawaan karbu lain yang lebih lembek dibandingkan per skep standar, namun untuk cara ini diperlukan alat ukur kekerasan/tekanan per agar didapat hasil yang akurat, tidak berdasarkan feeling.
3. Pilot Miture Screw
Seting pilot screw untuk kondisi standar ada patokannya, umumnya tertera di manual book motor tersebut. Untuk mempercepat akselerasi motor, bukaan pilot screw bisa dibuka ¼ – ½ putaran lebih besar daripada patokan standar. Cara ini menyebabkan putaran bawahnya dibuat sedikit lebih boros, namun dengan tambahan volume gas maka energi pembakaran jadi lebih besar, torsi bertambah dan akselerasi bisa lebih cepat. Namun cara ini sangat bergantung pada kondisi pengapian dan spesifikasi busi, jika pengapian sudah tidak optimal atau menggunakan busi tipe racing/dingin biasanya malah timbul brebet, jika timbul brebet sebaiknya setelan bukaan pilot screw dikembalikan ke standar saja.
4. Jetting
Jetting ulang di karbu skep sebetulnya cukup sensitif (baca artikel “SHARE: Kompleksitas Seting Karburator Vakum”). Untuk penggantian pilot-jet dan seting needle-jet (jarum skep) tidak menjadi ritual wajib untuk meningkatkan respon karbu vakum, salah-salah malah timbul brebet. Jadi untuk jetting ulang hanya dilakukan pada bagian main-jet untuk membantu putaran atas lebih bertenaga. Untuk kondisi standar atau menggunakan knalpot aftermarket maka penggantian main-jet disarankan hanya 1 tingkat. Penggantian pilot-jet dan seting ulang needle jet hanya dilakukan jika bagian mesin sudah mengalami ubahan yang cukup ekstrim, misalnya bore-up & stroke-up, porting polish, dll.
5. Karet Vakum
Untuk part yang satu ini, sebetulnya tidak bisa diakali. Jika kondisi karet vakum sudah melar sebaiknya segera diganti saja, karena kondisi kart vakum sangat menentukan unjuk kerja karbu vakum tersebut.
0 comments:
Posting Komentar