Jumat, 01 Juli 2016

Pengelolaan Kelas



Pengelolaan Kelas
Karya : Rizki Siddiq Nugraha

pengelolaan kelas

Kata pengelolaan berasal dari kata kelola yang artinya suatu tindakan dimulai dari menyusun data, merencana, mengorganisasi, melaksanakan, sampai pengawasan, dan penilaian. Selanjutnya pengertian kelas dapat dipandang dari dua sudut. Kelas dalam arti sempit, yakni ruangan yang dibatasi empat dinding, tempat sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti proses pembelajaran. Sedangkan kelas dalam arti luas, yakni sebagai satu kesatuan yang diorganisasi menjadi unit kerja dinamis dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang kreatif untuk mencapai satu tujuan tertentu. Dari pengertian tersebut dapat ditarik garis besar bahwa, pengelolaan kelas adalah usaha yang dilakukan oleh penyelenggara atau penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau yang membantu dengan maksud agar tercapainya kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar mengajar yang diharapkan.
Pengelolaan kelas sangat diperlukan karena situasi dari hari ke hari dalam proses pembelajaran selalu berubah. Perubahan ini berkaitan dengan tingkah laku dan perbuatan siswa yang dinamis. Pada satu waktu siswa dapat belajar dengan baik, namun di lain waktu belum tentu dapat belajar dengan baik. Oleh sebab itu, kondisi belajar yang optimal dapat dicapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana pembelajaran dengan baik melalui pengelolaan kelas untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan pembelajaran siswa dalam lingkungan sosial, intelektual, dan emosional di dalam kelas. Selain itu, pengelolaan kelas bertujuan agar setiap siswa di kelas dapat belajar dengan tertib sehingga tercapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
Setidaknya terdapat empat komponen dalam pengelolaan kelas, diantaranya:
1. Kondisi fisik
Kondisi fisik mempunyai pengaruh signifikan terhadap hasil belajar mengajar. Ruangan tempat belajar mengajar harus memungkinkan siswa untuk bergerak secara leluasa. Tidak berdesak-desakan dan saling mengganggu antar siswa. Besarnya kelas akan bergantung pada kegiatan yang dapat dilakukan di dalam kelas tersebut. Di samping itu, pengaturan tempat duduk dapat mempengaruhi kelancaran proses belajar mengajar. Dalam mengatur tempat duduk yang terpenting yakni memungkinkan terjadinya tatap muka, agar guru dapat sekaligus mengontrol tingkah laku siswa. Kemudian ventilasi kelas harus menjamin kesehatan dari siswa. Jendela harus cukup besar sehingga memungkinkan panas cahaya matahari untuk masuk. Barang-barang di kelas hendaknya disimpan di tempat yang mudah dijangkau agar mudah digunakan pada saat diperlukan dalam proses belajar mengajar. Barang tersebut penting untuk dipelihara dan secara berkala harus dicek serta direcek. Hal yang tidak kalah penting adalah penjagaan barang-barang tersebut dan pengamanan terhadap barang-barang yang mudah pecah, terbakar, atau meledak.
2. Kondisi sosio-emosional
Kondisi ini merupakan komponen yang membuat orang dapat mengendalikan emosi. Hal ini juga berlaku dalam proses belajar mengajar. Setiap anak memiliki karakteristik sosio-emosional yang beragam. Dengan kata lain, setiap anak perlu penanganan yang berbeda sehingga dapat belajar secara efektif dan efisien. Untuk itu, guru harus menguasai pengelolaan kelas. Dengan pengelolaan kelas guru dapat memahami karakteristik siswa, merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan melakukan pengawasan serta mengevaluasi proses pembelajaran.
3. Kondisi organisasional
Kegiatan rutin secara organisasional dilakukan baik pada tingkat kelas oleh guru maupun tingkat sekolah oleh kepala sekolah. Hal ini dapat mencegah masalah pengelolaan kelas. Program kegiatan yang jelas dan terorganisir serta dikomunikasikan kepada semua siswa secara terbuka dapat menanamkan kebiasaan yang baik dan keteraturan tingkah laku pada diri siswa.
4. Masalah pengelolaan kelas
Masalah pengelolaan kelas dapat dikategorikan menjadi dua, yakni masalah individual dan masalah kelompok. Tindakan pengelolaan kelas guru akan efektif, apabila guru dapat mengidentifikasi dengan tepat hakikat masalah yang sedang dihadapi. Sehingga guru dapat memilih strategi penanggulan yang tepat. Berkaitan dengan hal ini terdapat tiga tindakan dalam pengelolaan kelas, yakni (1) tindakan preventif (pencegahan), (2) tindakan korektif (penghentian tindakan menyimpang), dan (3) tindakan kuratif (penyembuhan). Ketiga tindakan pengelolaan kelas ini harus guru kelola sebaik-baiknya agar setiap siswa di kelas dapat belajar secara efektif dan efesien sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

0 comments:

Posting Komentar

popcash