Pemahaman soal cahaya adalah salah satu hal penting yang fotografer perlu kuasai. Foto yang dihasilkan dari kamera pada prinsipnya adalah rekaman dari efek cahaya yang mengenai obyek, baik yang bersumber dari cahaya alami atau cahaya buatan seperti lampu pijar. Seorang fotografer yang mengerti bagaimana mata dan lensa melihat spektrum warna dapat memaksimalkan penggunaan cahaya dalam fotografi. Tulisan singkat ini tentunya bukan menjadi acuan untuk teori dasar pencahayaan, hanya meringkas hal-hal dasarnya saja.
Spektrum warna cahaya matahari maupun cahaya buatan dari lampu pijar tampak sama-sama putih kalau dilihat dengan mata. Namun, jika cahaya ini dilewatkan melalui prisma, ia terbagi menjadi warna pelangi.Ini menunjukkan bagaimana "warna" putih berisi banyak warna dalam sebuah spektrum warna. Ketika cahaya mengenai sebuah obyek, obyek tersebut menyerap sebagian dari spektrum warna dan memantulkan kembali warna lainnya. Bagian dari warna yang tidak diserap oleh obyek tetapi dipantulkan kembali ke mata adalah warna obyek yang tampak oleh mata manusia. Misalnya mawar merah memantulkan bagian merah dari spektrum warna dan menyerap warna yang lainnya, sedangkan benda hitam menyerap seluruh spektrum warna.
Cahaya Alami dalam Fotografi
Cahaya alami seperti cahaya matahari ternyata tidak sekonsisten yang anda kira. Pada jam-jam yang berbeda, nuansa spektrum warna yang berbeda bisa dihasilkan. Misalnya pada siang hari, bagian biru dari spektrum warna lebih dominan, menghasilkan cahaya yang ‘dingin’ (cool). Foto yang diambil pada siang hari dengan cahaya terang menghasilkan gambar yang paling jelas dan paling tajam. Contohnya seperti foto berikut ini :
Sebaliknya, cahaya alami pada saat matahari terbit dan terbenam lebih menampilkan bagian merah dari spektrum warna. Dalam fotografi, ini diikenal sebagai cahaya ‘hangat’ (warm), cahaya matahari yang terbit atau terbenam akan menghasilkan gambar yang lebih hangat dengan kontras lebih lembut.
Cahaya Buatan dalam Fotografi
Ketika fotografer menggunakan cahaya buatan dalam fotografi, efek pencahayaan tergantung pada jenis sumber cahaya yang digunakan. Cahaya tersebar dari lampu pijar menghasilkan kesan hangat, kekuningan. Lampu neon menghasilkan cahaya menyebar yang agak kehijauan. Sementara lampu kilat mempunyai warna yang mendekati warna sinar matahari di siang hari yang netral. Kesemua cahaya ini memiliki karakteristik berbeda dan bisa dimanfaatkan untuk mendapat foto dengan pencahayaan terkontrol seperti di studio.
Cahaya Langsung (Direct) vs Cahaya Menyebar (Diffuse)
Arah cahaya dalam fotografi sangatlah penting: berbagai sudut cahaya menghasilkan bayangan yang berbeda, mengubah penampilan subyek anda. Cahaya dalam fotografi digolongkan dalam dua jenis : cahaya langsung (direct light) dan cahaya menyebar (diffused light). Cahaya langsung, seperti cahaya dari matahari siang hari, mengenai subyek dari satu arah. Jika anda sedang mencari kontras tinggi antara cahaya dan bayangan, cahaya langsung adalah pilihan yang baik. Di sisi lain, cahaya menyebar mengenai subyek dari beberapa arah. Pencahayaan neon adalah salah satu contoh cahaya difus dalam fotografi. Cahaya menyebar akan menurunkan kontras dan melembutkan gambar.
White Balance di Kamera Digital
Kamera digital sudah dilengkapi dengan pengaturan White Balance yang bermacam-macam, diantaranya :
- Auto WB : bila Anda ingin kamera untuk beradaptasi dengan perubahan cahaya dan menentukan setting WB yang sesuai
- Tungsten : dipilih di kondisi pencahayaan dengan lampu pijar, kamera akan memilih temperatur warna di kisaran 3200 K dan memberi banyak warna biru untuk mengimbangi kuningnya lampu pijar
- Flourescent : dipilih bila berada di ruangan dengan lampu neon, kamera akan memakai temperatur warna di kisaran 4000 K
- Flash : dipilih bila sumber cahaya utama yang dipakai adalah lampu kilat
- Daylight : untuk di luar ruangan dan sinar matahari cerah
- Cloudy : untuk penggunaan outdoor di langit berawan atau mendung yang cenderung biru
- Manual/Preset : ketika pilihan yang ada tidak memberi hasil foto yang netral. Dalam sumber cahaya yang dipakai saat itu, arahkan kamera pada kertas putih untuk mengubah pengaturan pencahayaan secara manual.
Fotografi Warna atau Hitam dan Putih?
Pencahayaan memang penting dalam fotografi warna, tapi untuk fotografi hitam dan putih pencahayaan lebih penting lagi. Mengapa? Karena fotografi hitam dan putih adalah foto yang tidak mengandung warna (saturasi) sehingga hanya mengandalkan gradasi kontras antara area terang (highlight) dan area gelap (shadow). Tapi pada dasarnya aturan dasar cahaya dalam fotografi berlaku sama antara foto hitam putih dan fotografi warna. Misalnya, cahaya langsung akan menciptakan kontras tinggi. Karena kontras antara terang dan gelap jauh lebih jelas dalam foto hitam dan putih, fotografer sebaiknya memilih cahaya langsung saat memotret hitam putih seperti contoh foto diatas.
Sumber : http://www.id-photographer.com
0 comments:
Posting Komentar