Setiap negara pasti ingin memperoleh pendapatan yang sebanyak- banyaknya. Caranya, yaitu dengan menggali semua sumber pendapatan yang ada di negara tersebut. Sumber-sumber pendapatan tiap negara berbeda. Begitu juga Indonesia sebagai negara sektor migas (minyak dan gas). Namun, sejak harga BBM di dunia merosot pada tahun 1982, pemerintah mulai mendorong sektor nonmigas agar mampu meningkatkan pendapatan negara. Mulai tahun 1984 penerimaan dari nonmigas terus meningkat dan pada tahun 1987 jumlahnya sudah seimbang dengan jumlah sektor migas.
Selanjutnya, sumber-sumber pendapatan Indonesia berdasarkan APBN tahun 2001 adalah sebagai berikut.
1) Pendapatan Negara terdiri atas: penerimaan dalam negeri dan hibah.
2) Penerimaan dalam negeri berasal dari penerimaan pajak dan penerimaan bukan pajak.
I. Penerimaan Dalam Negeri
A. Penerimaan Perpajakan
1. Pajak Dalam Negeri, terdiri dari:
- a. Pajak Penghasilan migas dan nonmigas
- b Pajak Pertambahan Nilai
- c. Pajak Bumi dan Bangunan
- d . Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
- e. Cukai
- f. Pajak lainnya.
2. Pajak Perdagangan Internasional, terdiri dari:
- a. Bea masuk
- b. Pajak/Pungutan ekspor
B . Penerimaan Bukan Pajak
1. Penerimaan SDA (Sumber Daya Alam), terdiri dari:
- a. Minyak bumi
- b. Gas alam
- c. Pertambangan umum
- d . Kehutanan
- e. Perikanan
2. Bagian laba BUMN
3. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) lainnya.
II. Hibah
Pendapatan negara kita terdiri atas penerimaan dalam negeri dan hibah. Adapun penerimaan dalam negeri terdiri atas penerimaan perpajakan dan penerimaan bukan pajak, di antaranya berupa penerimaan dari minyak bumi. Salah satu masalah yang dihadapi Indonesia pada tahun 2004 adalah meningkatnya harga minyak bumi di dunia.
Secara kasar, harusnya peningkatan harga tersebut disambut gembira oleh Indonesia sebagai negara pengekspor minyak bumi. Akan tetapi, kemampuan produksi minyak ekspor Indonesia ternyata lebih kecil dibandingkan jumlah konsumsi minyak dalam negeri. Sementara itu, naiknya harga minyak dunia justru akan merugikan Indonesia. Mengapa demikian? Karena kenaikan harga minyak dunia menyebabkan subsidi BBM yang harus dikeluarkan pemerintah semakin membengkak.
0 comments:
Posting Komentar