Rabu, 23 Agustus 2017

Menggali Ide (Simulasi Digital)

Menggali Ide

Berbicara untuk mengomunikasikan ide dan gagasan, sebenarnya merupakan sebuah proses alamiah.
Kesuksesan  dalam  menyampaikan  ide/gagasan  bergantung  pada  “penalaran” dan juga “rasa” yang dituangkan   dalam   rangka   mengajak   pembaca/pendengar   terlibat   dalam   konten   yang   dipaparkan.
Penalaran merupakan kemampuan untuk mempertimbangkan, menyusun, atau meneguhkan keyakinan.

1. Imajinasi
Ide  perlu  digali  agar  ditemukan.  Untuk  itu  diharapkan  dapat  memulainya  dengan  cara  berkonsentrasi.
Konsentrasi  adalah  hal  pertama  dan  alat utama  yang   harus   dilakukan/digunakan.   Setelah  merasa nyaman dan mampu   berkonsentrasi, cobalah deskripsikan hal-hal yang telah diketahui   di   area tersebut,  kemudian  tuliskan!.  Misalnya,  jika  dapat berkonsentrasi  di  ruang  belajar,  maka  akan  mudah melihat „meja‟  yang  terdiri  atas  kepala  meja  (bagian  paling  atas  meja), badan  meja  (rak/lemari  di bawah   kepala   meja),   dan   kaki   meja.   Dari   pengamatan   (observasi)   tersebut,   buatlah   beberapa
pertanyaan, yang antara lain sebagai berikut.



Simulasi dan Komunikasi Digital 33

a. Mengapa meja memiliki kepala meja, badan meja, dan kaki meja?

b. Bagaimana   apabila salah satu   komponen tersebut tidak ada, apakah mengganggu kenyamanan?

c. Ada berapa jenis meja yang ada di dunia?

d. Kapan meja ditemukan? Bagaimana ditemukan?


Ketika berpikir, mungkin akan muncul mengenai materi pembuatan meja.

a. Materi apa saja yang digunakan untuk membuat meja?
b. Darimanakah asal materi-materi tersebut?
c. Materi manakah yang paling disukai untuk membuat meja? Mengapa?

Kemudian perhatikan aspek keindahan meja

a. Keahlian pembuatan meja.

b. Seni dalam pembuatan meja.

c. Produksi masal dalam pembuatan meja.

f. Bagaimana jika meja tidak pernah ditemukan? Apa pengaruhnya terhadap rumah, sekolah,
dan kehidupan?

Contoh di atas menunjukkan bagaimana proses kerja pikiran kita secara alami pada saat  menemukan ide.  Proses  berpikir  mirip  dengan  batu  yang  dilemparkan  ke  kolam,  riaknya  dapat  melebar  sampai jauh.  Ide  pertama  katakan  saja  „batu‟  tersebut,  sedangkan  ide-ide  berikutnya  adalah  „riak‟  yang  dapat melebar  tak  terhingga.  Jika  memulai  penggalian  ide  seperti  ini,  seringkali  hasilnya  tak  terduga.  Untuk dapat menguasai hal ini, perlu berlatih dan berlatih. Pilih subjek yang berbeda pada hari yang berbeda, tulis semua apa yang dipikirkan dan rasakan.

Lanjutkanlah dengan sedikit berpikir lebih keras. Pilihlah subjek yang menarik tetapi hanya sedikit yang diketahui  tentang  subjek  tersebut.  Ulangi  lagi  proses  menggali  ide,  endapkan  ide  tersebut,  dan  beri waktu  hingga  24  jam  untuk  mempertimbangkan  ide-ide  itu.  Ulangi lagi  proses  penggalian  ide  tanpa harus  merujuk  kepada  hasil penggalian  ide  yang  pertama,  kemudian  bandingkan  kedua  daftar ide yang  didapat. Pada  saat  membandingkan, akan terlihat  beberapa ide yang  berulang. Itulah yang menjadi kesimpulan terhadap subjek tersebut. Kesimpulan tersebut. merupakan kesimpulan   sejati
yang  telah  tertanam  dalam  pikiran.  Oleh  karena  itu,  kemungkinan  besar  tidak  akan  memiliki  kesulitan untuk mengingat atau mengomunikasikannya dengan cara yang meyakinkan. Apabila telah melakukan latihan  ini  beberapa  kali,  akan  melatih  penggalian  ide-ide kreatif  pada  subjek  yang  familiar  maupun kurang familiar.

Jangan bekerja pada saat pikiran lelah, dan jangan tergoda untuk mengambil materi dari luar karena pada fase ini Anda harus berani untuk
mulai pada kebutuhan sendiri.



Melatih konsentrasi adalah hal yang paling sulit. Galilah ide dari materi/subjek yang tidak familiar  sama
sekali,  meskipun  awalnya  tidak  percaya  diri  ketika  membicarakan  subjek  tersebut.  di  hadapan  publik

0 comments:

Posting Komentar

popcash