Selasa, 26 September 2017

ALAT PERAGA MATEMATIKA

Pengertian Alat Peraga
Alat peraga merupakan bagian dari media, untuk itu perlu dipahami istilah media lebih dahulu. Media pengajaran diartikan sebagai semua benda yang menjadi perantara terjadinya proses belajar, dapat berwujud sebagai perangkat lunak maupun perangkat keras. Salah satu bentuk dari media pengajaran adalah alat peraga. Berikut ini akan dijelaskan apa itu alat peraga. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga Departemen Pendidikan Nasional (2005), ’’alat’’ adalah benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu. ‘’peraga’’ adalah alat media pengajaran untuk memperagakan sajian pelajaran.  Jadi alat peraga adalah alat bantu yang dipakai untuk memperagakan sajian pelajaran. Menurut Estiningsih (dalam Pujiati, 2004:3) alat peraga merupakan media pengajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari. Sedangkan Ruseffendi menyatakan bahwa  alat peraga adalah alat untuk menerangkan atau mewujudkan konsep matematika. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan  bahwa alat peraga adalah media pengajaran yang dipakai untuk  memperagakan atau menerangkan ciri-ciri dari konsep sajian pelajaran matematika. 

Pentingnya Penggunaan Alat Peraga 
Pada dasarnya secara individual manusia itu berbeda-beda, demikian pula dalam memahami konsep-konsep abstrak akan dicapai melalui tingkat belajar yang berbeda. Dengan suatu keyakinan bahwa anak belajar melalui dunia nyata dengan memanipulasikan benda-benda nyata sebagai perantaranya. Menurut perkembangan intelektual yang dikemukakan Piaget (Hudojo, 1988:47) bahwa anak pada usia 11 atau 12 tahun ke atas berada pada periode operasi formal. Periode operasi formal ini disebut juga periode hipotetik-deduktif yang merupakan tahap tertinggi dari perkembangan intelektual. Pada periode ini anak juga sudah mampu memberikan alasan dengan menggunakan banyak symbol atau gagasan dalam cara berpikirnya.

Namun bagi siswa sekolah menengah pertama masih berada dalam tahap awal “operasi formal” dimana dalam pembelajaran matematika masih diperlukan penggunaan alat peraga secara intensif. Hal ini disebabkan karena konsep matematika yang diproleh dari sekolah dasar masih dikuasai secara samar-samar atau lemah sekali dan tingkat intelektual anak yang berbeda-beda dalam memahami konsep-konsep abstrak. Sehubungan dengan itu Dienes berpendapat (Hudojo, 1988:59) bahwa setiap konsep atau prinsip matematika dapat dimengerti secara sempurna hanya jika pertama-tama disajikan kepada peserta didik dalam bentuk konkret, dimana abstraksi didasarkan kepada intuisi dan pengalaman-pengalaman konkret. Dalam kutipan ini dapat dimaknai bahwa konsep-konsep yang ada dalam matematika tidak boleh dipindahkan langsung dari guru ke siswa sebab di dalamnya mengandung proses abstraksi, dimana siswa harus dilibatkan dalam proses penemuan konsep. Siswa menciptakan ide mencari hubungan-hubungan. Tentu dalam hal ini setiap siswa mempunyai persepsi, ide-ide yang berbeda dalam memandang objek yang diabstraksikan, tergantung pada konsep atau pengalaman belajar yang dimiliki sebelumnya. 

Oleh karena itu, dalam pembelajaran matematika membutuhkan pemahaman konsep-konsep abstrak dalam bentuk konkret. Bentuk konkret dimaksudkan di sini adalah benda-benda konkret yang dapat disebut sebagai alat peraga. Jadi alat peraga sangat penting digunakan dalam pembelajaran matematika, sehingga siswa lebih cepat memahami konsep atau prinsip matematika dan mampu untuk memecahkan berbagai masalah. Di samping itu teknik penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika harus diperhatikan dan tepat. Karena tidak semua topik-topik dalam pembelajaran matematika dapat menggunakan alat peraga  untuk menguasai konsep-konsep atau prinsip dan teorema. Untuk itu perlu ada pertimbangan jenis alat peraga yang digunakan untuk mencapai pembelajaran atau memilih dan menggunakan alat peraga yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Agar pemilihan alat peraga tidak salah, maka perlu diketahui fungsi alat peraga. Menurut (Pujiati, 2004:4) fungsi alat peraga secara umum adalah:Sebagai media dalam menanamkan konsep-konsep matematika.Sebagai media dalam memantapkan pemahaman konsep. Sebagai media menunjukkan hubungan antara konsep matematika dengan dunia sekitar kita serta aplikasi konsep dalam kehidupan nyata.

0 comments:

Posting Komentar

popcash