Kamis, 15 Agustus 2013

RAJA-RAJA SAMODERA PASAI

Raja – raja Samodera Pasai
Raja-raja Samodera Pasai bergelar ”Sultan”. Diberikan langsung oleh Syekh Syarif Mekah mengirimkan utusannya untuk mengislamkan Marah Silu. Raja-Raja yang memerintah di Pasai:
1.    Sultan Malik Al Saleh (Marah Silu) (1282-1297) pendiri Samodera Pasai.
2.    Sultan al Malikush Zahir (Sultan Muhammad) (1297-1326) Pada masa pemerintahannya Kerajaan Perlak disatukan dengan Kerajaan Samudra Pasai.
3.    Sultan Malikush Zahir II (1326-1348) Raja yang bernama asli Ahmad ini sangat teguh memegang ajaran Islam dan aktif menyiarkan Islam ke negeri-negeri sekitarnya. Akibatnya, Pasai berkembang sebagai pusat penyebaran Islam. Pada masa pemerintahannya, Pasai memiliki armada laut yang kuat sehingga para pedagang merasa aman singgah dan berdagang di sekitar Samudra Pasai
4.    Sultan Zainal Abidin (1350) Pasai mengalami keruntuhan
5.    Sultan Iskandar (1412) Pasai mengadakan hubungan persahabatan dengan Tiongkok, sejak datangnya Laksamana Ceng Ho. Tiongkok melindungi Pasai dari setiap ancaman dari luar.
Pada masa jayanya, Pasai merupakan pusat perniagaan penting di kawasan itu, dikunjungi oleh para saudagar dari berbagai negeri, seperti Cina, India, Siam, Arab dan Persia. Komoditas utama adalah lada.
Catatan lain mengenai kerajaan ini dapat diketahui dari tulisan Ibnu Battuta, seorang pengelana dari Maroko. Menurut Battuta, pada tahun 1345, Pasai merupakan kerajaan dagang yang makmur. Banyak pedagang dari Jawa, Cina, dan India yang datang ke sana. Hal ini mengingat letak Pasai yang strategis di Selat Malaka. Dengan mengeluarkan Mata uang ”uang emas” yang disebut deureuham (dirham). Menurut Ibnu Batutta, Sultan Zahir II adalah:
1.    Aktif memajukan ilmu pengetahuan dan mengembangkan kerajaan
2.    Sangat kuat imannya dengan bermadzhab syafii.
3.    Sangat rajin mengajarkan agama dengan bantuan guru agama
4.    Memiliki armada yang besar sehingga Pasai menjadi bandar yang banyak dikunjungi pedagang untuk memperoleh barang dagangan, seperti rempah-rempah, emas dll.
5.    Menjadikan Pasai pusat agama Islam dan kegiatan ilmu pengetahuan dengan madhzab syafii
6.    Dalam pemerintahannya Zahir II mengangkat seorang Qodil (Pejabat Tinggi)
Di bidang agama, Samudera Pasai menjadi pusat studi Islam. Kerajaan ini menyiarkan Islam sampai ke Minangkabau, Jambi, Malaka, Jawa, bahkan ke Thailand. Dari Kerajaan Samudra Pasai inilah kader-kader Islam dipersiapkan untuk mengembangkan Islam ke berbagai daerah. Salah satunya ialah Fatahillah. Ia adalah putra Pasai yang kemudian menjadi panglima di Demak kemudian menjadi penguasa di Banten.
Ekonomi

Pasai merupakan urat nadi pelayaran dan perdagangan Internasional di Selat Malaka sehingga Pasai mendapat bea cukai dari kapal-kapal pedagang dan menyediakan hasil bumi.
Sosial Budaya
Budaya yang terkenal yaitu berupa batu nisan, masjid, kaligrafi, dll.
Kemunduran Pasai
Kemunduran Pasai pada masa Sultan Zainal Abidin karena dianggap beliau masih terlalu kecil dan belum mampu menjalankan roda pemerintahan. Selain itu juga ada serbuan dari pihak luar. Faktor keruntuhan Pasai :
a.    Serbuan dari Siam, kerajaan Siam mengirim 4000 tentaranya untuk menghancurkan Pasai. Tentara Siam menculik dan menawan Sultan Zainal Abidin dan dibawa ke Siam, sehingga para pembesar Pasai berembug dan datang ke Siam dengan membawa upeti sebagai tebusan. Dari hal tersebut berhasillah strategi Siam menakhlukan Pasai.
b.    Serangan Majapahit,  pasukan Pasai kalah kuat dengan pasukan Majapahit, dan akhirnya Pasai menyerah dan tunduk pada Majapahit.
c.    Serbuan dari Nakur (Aceh Dalam), Sultan Zaenal Abidin tewas, dan permaisurinya bersandiwara dengan membuat sayembara, ”barang siapa bisa membalas kematian Zaenal Abidin maka akan dijadikan suaminya.”
d.    Berdirinya Malaka, setelah Malaka berdiri tahun 1400M keadaan Pasai terdesak oleh Malaka. Karena Malaka letaknya sreategis dan memudahkan untuk berkembang pesat karena banyak didatangi kapal pedagang-pedagang asing

0 comments:

Posting Komentar

popcash