Model Pembelajaran Role Playing
Karya: Rizki Siddiq Nugraha
Model pembelajaran role playing atau model pembelajaran bermain peran adalah sejenis permainan gerak yang didalamnya ada tujuan terentu, aturan dan sekaligus unsur bermain. Role playing menghadirkan suatu situasi di luar kelas ke dalam kelas. Untuk itu, siswa seolah berperan sebagai orang lain dan membayangkan terlibat dalam situasi tertentu di luar kelas. Dengan model pembelajaran role playing siswa dapat menguasai bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Siswa memerankan tokoh hidup ataupun benda mati. Model ini pada umumnya dilakukan secara berkelompok.
Inti dari model role playing ini terletak pada keterlibatan emosional dan pengalaman panca indera ke dalam suatu permasalahan nyata yang dihadapi. Siswa dilibatkan sebagai subjek pembelajaran. Siswa aktif melakukan aktivitas berbahasa (bertanya dan menjawab) dalam kelompok pada situasi tertentu. Jadi, dalam model pembelajaran role playingsiswa harus aktif, karena tanpa partisipasi dari siswa, maka proses pembelajaran tidak mungkin terjadi.
Berikut langkah-langkah pembelajaran role playing diantaranya:
1. Guru menyusun skenario dan aturan dari permainan bermain peran.
2. Guru mengelompokan siswa dengan jumlah sesuai kebutuhan.
3. Guru menjelaskan kompetensi atau tujuan pembelajaran yang harus dicapai.
4. Siswa mempelajari peran masing-masing dalam skenario beberapa hari sebelum pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
5. Masing-masing kelompok siswa melakukan bermain peran sesuai skenario.
6. Siswa lain mengamati skenario yang sedang diperagakan.
7. Setelah selesai ditampilkan, masing-masing siswa diberikan lembar kerja siswa untuk memberi penilaian atas penampilan masing-masing kelompok.
8. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya.
9. Seluruh siswa dengan bimbingan guru menarik kesimpulan secara umum.
10. Guru memberikan evaluasi.
11. Penutup.
Terdapat keunggulan maupun kelemahan dari model pembelajaran role playing. Berikut keunggulan dari model pembelajaran role playing:
1. Pengalaman menyenangkan yang sulit dilupakan siswa, bereksan dengan kuat, dan tahan lama dalam ingatan siswa.
2. Meningkatkan antusias siswa, sehingga kelas menjadi dinamis.
3. Memangkitkan minat dan semangat dalam diri siswa serta menumbuhkan rasa kebersamaan.
4. Siswa terlibat secara langsung dalam suatu peran pada situasi tertentu yang akan dibahas dalam proses belajar.
Adapun kelemahan dari model pembelajaran role playing:
1. Membutuhkan waktu relatif lama.
2. Membutuhkan suasana kelas yang mendukung.
3. Perlu persiapan yang matang baik dari segi skenario maupun kesiapan siswa.
4. Siswa harus bersungguh-sungguh dalam memerankan suatu peran agar tersampaikan maksud dan tujuan dari bermain peran yang dilakukan.
5. Tidak semua materi pelajaran dapat disampaikan dengan model pembelajaran ini.
0 comments:
Posting Komentar