Pendekatan Saintifik
Karya: Rizki Siddiq Nugraha
Pendekatan adalah cara pandang. Dalam konteks pembelajaran, pendekatan merupakan cara pandang terhadap proses pembelajaran. Salah satu contoh pendekatan yakni pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik menggunakan cara pandang ilmiah. Maka, langkah-langkah pada pendekatan saintifik merupakan adaptasi dari langkah-langkah ilmiah. Pendekatan saintifik mengedepankan penalaran secara induktif. Penalaran induktif memandang fenomena secara spesifik untuk kemudian mencari simpulan secara keseluruhan. Untuk itu, pada pendekatan saintifik, siswa dibimbing untuk aktif mencari dan bernalar. Dengan kata lain, pendekatan saintifik harus berbasis pada bukti atau objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur.
Secara sederhana pendekatan saintifik dalam pembelajaran memiliki unsur-unsur seperti berikut:
1. Mengamati (observasi)
Proses mengamati mengedepankan kebermaknaan dalam pembelajaran. Siswa mengamati objek nyata. Untuk itu, persiapan pembelajaran harus matang dan mampu menyediakan sumber belajar yang akan siswa amati. Guru harus mampu membimbing siswa agar fokus terhadap proses belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Dengan demikian, siswa ditempatkan sebagai subjek belajar, aktif mencari, dan mengoptimalkan seluruh fungsi dari panca indera. Oleh sebab itu, siswa dilatih untuk teliti dan sungguh-sungguh dalam mencari informasi.
2. Menanya
Pada proses ini guru membuka kesempatan secara luas kepada siswa untuk bertanya berkenaan dengan pembelajaran yang sedang berlangsung. Pertanyaan yang dimaksud berkaitan dengan apa yang telah dilihat, disimak, dan diamati oleh siswa. Melalui kegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin tahu dari siswa. Pertanyaan tersebut dapat menjadi dasar bagi informasi yang lebih lanjut. Kegiatan bertanya mengembangkan kompetensi kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk mengembangkan daya pikir kritis siswa.
3. Mengumpulkan informasi
Kegiatan mengumpulkan informasi merupakan tindak lanjut dari kegiatan menanya. Siswa mengumpulkan informasi dari banyak sumber melalui berbagai cara. Untuk itu, peserta dapat mengakses informasi dari buku atau melakukan eksperimen. Dari rangkaian kegiatan tersebut terkumpul sejumlah informasi. Di samping itu siswa dapat melakukan kegiatan wawancara kepada narasumber terkait untuk mengumpulkan informasi lebih. Dalam kegiatan ini siswa dilatih untuk memiliki sikap teliti, jujur, menghargai pendapat orang lain, dan berkomunikasi secara sopan santun.
4. Mengolah Informasi
Dalam konteks ini pengolahan informasi bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber dan berbagai pendapat. Dalam kegiatan ini siswa ditungtut untuk bernalar. Kegiatan ini dilakukan untuk menemukan keterkaitan antar informasi dan menemukan pola dari informasi tersebut. Adapun kompetensi yang dikembangkan di antaranya memiliki sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, serta mengembangkan nalar berpikir.
5. Mengomunikasikan
Dalam kegiatan ini siswa diberi kesempatan untuk mengomunikasikan apa yang telah ia pelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dari seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Hasil tersebut disampaikan kepada kelas untuk ditanggapi atau dikonfirmasi apabila ada kesalahan baik oleh siswa yang lain maupun guru. Kegiatan ini juga dimaksudkan agar dapat menarik suatu kesimpulan umum dari seluruh kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
0 comments:
Posting Komentar