Sungai merupakan salah satu kenampakan hidrologi permukaan bumi yang sangat penting. Tidak semua sungai berasal dari daerah dataran tinggi airnya. Jika kalian melihat sungai dari pangkal hingga ujungnya maka akan dijumpai karakteristik struktur sungai yang berbeda satu sama lain. Menurut perkembangannya, sungai dibagi menjadi sungai bagian atas, bagian tengah dan bagian hilir.
Di daerah hulu dekat sumber air, aliran sungai mengalir di daerah lereng curam yang tidak rata. Dataran tinggi biasanya memiliki batuan yang keras yang ideal untuk membentuk formasi jeram dan air terjun. Itulah mengapa air terjun dan jeram banyak ditemukan di sungai bagian hulu. Aliran sungai di bagian hulu sangat deras dipengaruhi oleh derajat kelerengan dengan erosi dominan vertikal atau kebawah. Sungai di bagian atas juga banyak terdapat batu-batu besar.
Perkembangan Mofrologi Sungai, pic: www.bbc.co.uk |
Turun ke bagian tengah, aliran sungai mulai mengalami perlambatan. Hal ini dipengaruhi oleh kemiringan lereng yang mulai landai. Hasil erosi dari bagian hulu sungai juga mulai terendapkan di bagian tengah ini. Erosi sungai bagian tengah cenderung mulai seimbang antara erosi vertikal dan erosi lateral. Akibatnya lebar sungai mulai memanjang dengan meander mulai terbentuk. Pola sungai di bagian tengah cenderung rectangular atau trelis karena melalui pegunungan.
Di bagian hilir, sungai sudah berada pada topografi yang datar dan dekat muara. Aliran sungai sudah melambat dengan erosi lateral yang mengakibatkan lebar sungai semakin besar. Endapan halus juga banyak tersimpan di sini. Debit air sungai bagian hilir akan semakin besar karena dekat dengan muara. Pola dendritik sering dijumpai di daerah hilir seiring dengan struktur dasar batuan yang mulai seragam. Itulah perbedaan perkembangan struktur sungai mulai dari atas hingga bawah.
0 comments:
Posting Komentar