Jumat, 07 Juli 2017

Media Pembelajaran Over Head Proyektor (OHP)/Over Head Transparansi (OHT)



Media Pembelajaran
Over Head Proyektor (OHP)/Over Head Transparansi (OHT)
Karya: Rizki Siddiq Nugraha

Over Head Proyektor (OHP)/ Over Head Transparansi (OHT) pertama digunakan untuk proses identifikasi oleh polisi. Hal tersebut menggunakan plastik roll over 9 inch. The US Army pada tahun 1945 adalah yang pertama menggunakan dalam kuantitas besar untuk pelatihan Perang Dunia II. Untuk selanjutnya mulai digunakan secara di sekolah-sekolah dan bisnis di akhir 1950-an dan awal 1960-an.
Produsen utama OHP/OHT pada periode awal ini yaitu perusahaan bernama 3M. Sejalan dengan permintaan terhadap OHP/OHT tumbuh, Buhl Industri didirikan pada tahun 1953 dan menjadi kontributor terkemuka Amerika Serikat selama beberapa dekade dalam hal penyempurnaan optik untuk OHP/OHT dan lensa proyeksi. Pada tahun 1957, Amerika Serikat mendirikan Pendidikan Federal Aid Program. Hal ini mendorong penjualan OHP/OHT semakin tinggi hingga akhir 1990-an dan awal abad ke 21.
Pada awal 1980-an dan 1990-an, OHP/OHT sering digunakan sebagai bagian dari kelas layar komputer/sistem proyeksi. OHP yang digunakan pada kala itu berupa sebuah panel kristal cair yang dipasang pada bingkai plastik, diletakkan di atas proyektor overhead dan dihubungkan ke output video komputer, dilengkapi dengan sebuah kipas pendingin dalam bingkai panel LCD yang akan meniup pendingin udara di LCD untuk mencegah overheating yang akan membuat gambar menjadi berkabut.
“Overhead Proyektor (OHP) adalah salah satu jenis alat proyektor yang digunakan untuk memproyeksikan (memantulkan) obyek yang tembus cahaya (transparan) ke permukaan layar. Alat ini dipakai guru sebagai pengganti papan tulis, dapat diletakkan di meja guru, dengan layar pada dinding di muka kelas” (Sri Anitah, 2009, hlm. 29). Pada kelompok peralatan proyeksi, “OHP adalah peralatan yang paling sederhana, karena peralatan ini hanya menggunakan sistem lensa (optik) dan elektrik (kipas pendingin dan lampu proyektor). OHP berfungsi untuk memproyeksikan atau menyajikan transparansi” (Arief S. Sadiman, dkk., 1990, hlm. 208).
Melalui penggunaan proyektor, informasi yang disampaikan dapat diproyeksikan di layar, sehingga informasi berupa tulisan, gambar, dan bagan akan menjadi lebih besar dan lebih jelas dilihat oleh siswa. Penggunaan media ini menguntungkan karena indera penglihatan dan pendengaran akan sama-sama diaktifkan melalui sebuah media transparansi yang telah disiapkan.
OHP pada dasarnya digunakan untuk memproyeksikan transparansi ke arah layar yang jaraknya relatif pendek, dengan hasil gambar atau tulisan yang cukup besar. Proyektor ini dibuat untuk digunakan oleh guru di depan kelas dengan penerangan yang normal, sehingga tetap terjadi komunikasi antara siswa dan guru.
Overhead Transparency (OHT) adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat proyeksi yang disebut OHP. OHT merupakan suatu transparansi. Transparansi adalah lembar bening/plastik tembus pandang yang berisi pesan, penjelasan, atau pelajaran yang akan disampaikan penyaji baik berupa tulisan maupun gambar. OHT terbuat dari bahan transparan yang biasanya berukuran 24,5 cm x 19 cm/ 30,5 cm x 27 cm/ 8,5 inch x 11 inch.
Terdapat tiga jenis bahan yang dapat digunakan sebagai OHT, yaitu:
1. Write on film (plastik transparansi), yaitu jenis transparansi yang dapat ditulisi.
2. Plain Paper Copier (PPC) transparency film, yaitu jenis transparansi yang dapat diberi tulisan atau gambar dengan menggunakan mesin photocopy.
3. Infrared transparency film, yaitu jenis transparansi yang dapat diberi tulisan atau gambar dengan menggunakan mesin thermorax.
Terdapat sejumlah tipe OHP/OHT, di antaranya:

1. Overhead projektor model 5088 (portable)

Media Pembelajaran Over Head Proyektor (OHP)/ Over Head Transparansi (OHT)

Alat ini tidak bersuara, tapi membutuhkan tegangan listrik antara 110/220 Volt dengan daya 480 Watt/50 Hz. Berat keseluruhan 9,07 kg, dengan panjang kabel 4,5 m. Ukuran 322 x 343 x 38 mm, tinggi dengan head lens 45,7 cm. ON-OFF switch tidak diperlukan, sebab lampu langsung terhubung dengan udara luar. Projection stage 254 x 254 mm, dengan focal length 366 mm. Single optical menghasilkan cahaya yang terang rata-rata sekitar 1800 lumens dan dapat memproyeksikan kurang dari 10 derajat sampai lebih dari 35 derajat.

2. Overhead projektor model 213 (large body)

Media Pembelajaran Over Head Proyektor (OHP)/ Over Head Transparansi (OHT)

Alat ini hampir tidak bersuara (suara kipas sangat halus). Tegangan listrik yang diperlukan 220 volt/ 50 Hz, dengan daya yang dibutuhkan sekitar 360 Watt. Berat keseluruhan 13,9 kg; panjang kabel 5 m, dengan tempat penyimpanan secara khusus. Ukuran badan 380 x 405 x 240 mm, juga dapat ditambah dengan memasang roll attachment. Sistem penyinaran dan pendinginan tidak langsung dari lampu ke atas transparansi film. Panas ruangan dinetralisasi oleh adanya kipas angin. Penyinaran menggunakan sistem articulate head optic yang menghasilkan cahaya terang dan rata, dengan focal lenght 355 mm. Terangnya cahaya sekitar 2300 lumens. Pengaturan cahaya dapat memproyeksikan transparansi film dari 0 derajat sampai 30 derajat dengan jarak antara 1,5 m-3,5 m. Projection stage 267 x 267 mm dengan sistem pengaman ganda. Kipas angin sebagai alat pendingin dilengkapi dengan thermostat otomatis; dan dilengkapi pula dengan switch pengaman lampu sewaktu penggantian lampu. Penggantian lampu mudah dilakukan serta kontak ON-OFF juga mudah dijangkau.

3. Overhead projektor model 213 (semi portable)

Media Pembelajaran Over Head Proyektor (OHP)/ Over Head Transparansi (OHT)

Alat ini tidak bersuara. Menggunakan aliran listrik sebesar 220 Volt, 360 Watt, 50 Hz, panjang kabel 5 m ada tempat khusus, berat 13,3 kg, ukuran 355 x 400 x 200 mm dengan tambahan dipasang roll attachment. Sistem pendingin lampu tidak langsung ke alas transparansi, ruang panas dilokalisasi, pada ruangan tersebut ada kipas angin. Standart double optic yang menghasilkan cahaya terang dan rata. Focal lenght 355 mm, terang cahaya 2300 lumens dan rata. Ada pengatur cahaya yang dapat memproyeksikan transparansi film 0 derajat sampai 25 derajat, proyeksi amat baik antara 1,5 sampai 4,5 m. Projection stage 254 x 254 mm dengan sistem pengamanan ganda thermostat otomatis untuk kipas angin dan jika pintu tempat penggantian lampu dibuka, otomatis arus listik terputus. ON-OFF switch mudah dijangkau, penggantian lampu mudah dan cepat. Alas untuk transparansi terdiri atas lensa plastik yang biasa disebut fresnellens 3 mm yang dilapasi dua kaca yang kuat serta mudah dibersihkan dan tidak menyilaukan.

4. Overhead Projector Model 6202 (portable)

Media Pembelajaran Over Head Proyektor (OHP)/ Over Head Transparansi (OHT)

Alat ini membutuhkan tegangan listrik 220 Volt, daya 200 Watt, dengan berat 10,4 kg. Panjang kabel 3,05 m. Sistem pendinginan tidak diperlukan sebab lampu langsung berhubungan dengan udara luar dan pemakaian daya kecil. Triplet optical projection head 317 mm, projection stage 285 x 285 mm, terang 2100 lumens. Berbagai macam overhead ini harus diproyeksikan setelah sinar menyala dari overhead projector. Sinar dari overhead projector akan diterima oleh layar atau yang disebut layar portable matte write dan akan tampak jelas bahan-bahan yang ditulis dalam transparansi.
Untuk menyajikan media transparansi dengan baik, perlu diperhatikan hal-hal berikut:
1. Susunlah semua transparan yang akan disajikan dengan rapi. Untuk memudahkan urutan sajian, sebaiknya setiap lembaran transparan diberi nomor urut, mulai transparan pertama sampai terakhir berdasarkan urutan sajian.
2. Letakkan transparan terlebih dahulu di atas OHP dengan baik, kemudian nyalakan lampunya.
3. Periksa arah cahaya, apakah posisi tayangan sudah tepat pada layar. Arah tayang yang tidak tepat akan membentuk efek keystone (menyempit pada arah salah satu sisinya). Jika mungkin posisi layar bagian atas dibuat agak ke depan.
4. Aturlah letak posisi transparansi dan ketepatan fokusnya sehingga memperoleh hasil visual yang baik.
5. Penerangan dalam ruangan tetap biasa (kecuali jika ada cahaya kuat yang masuk ke ruangan, maka lampu didekat layar bisa dimatikan).
6. Gambar/tulisan yang tertayang pada layar harus dapat terlihat dengan mudah oleh seluruh siswa. Siswa harus dapat melihat dengan bebas tanpa terhalang oleh guru atau siswa lain.
7. Selama penyajian, tetaplah menghadap ke arah siswa. Hindari membaca tulisan pada layar (kecuali ketika mengontrol ketepatan fokus dan posisi tayangan).
8. Jangan menunjuk-nunjuk tulisan/gambar yang ada di layar, tetapi tunjuklah tulisan/gambar pada transparan di OHP.
9. Jika dianggap perlu, tutuplah sebagian permukaan transparan menggunakan kertas kemudian dibuka berangsur-angsur sesuai materi yang dijelaskan. Hal ini dimaksudkan untuk membantu mengarahkan perhatian siswa pada pokok pembicaraan atau untuk memancing rasa keingintahuan siswa terhadap bagian tulisan yang masih tertutup.
10. Bila diperlukan, kita dapat menulis pada transparan untuk memperjelas sajian atau menambah penjelasan. Sebaiknya tambahan penjelasan tersebut ditulis pada lembar plastik kosong yang ditumpangkan di atas transparan yang sedang disajikan. Dengan demikian, transaparan aslinya tidak tercoret-coret sehingga masih dapat digunakan lagi pada kesempatan lain.
11. Segera matikan OHP jika tayangan tidak diperlukan lagi. Hal ini untuk menghindari OHP yang terlalu panas yang dapat merusak lampu. Harap diperhatikan bahwa kerusakan OHP yang paling sering terjadi adanya putus lampunya. Terutama untuk tipe OHP yang tidak menggunakan kipas pendingin.
12. Simpanlah lembar-lembar transparan ke dalam map. Setiap lembar sebaiknya dilapisi selembar kertas untuk memisahkan dengan lembar lainnya agar tulisan tidak cepat rusak dan tidak lengket ketika diambil. Pemberian kertas pemisah juga dimaksudkan agar transaparan mudah terbaca pada saat dipilih sebelum penayangan.
Penggunaan media OHP dalam dunia pendidikan menurut Asnawir dan Usman (2002, hlm. 58) memiliki sejumlah keuntungan dan kelemahan, sebagai berikut:
Keuntungan:
1. Bersifat konkrit. OHP dapat merangsang indera penglihatan siswa di samping indera pendengaran melalui kata-kata guru, sehingga materi dapat disampaikan lebih konkrit.
2. Dapat digunakan pada cahaya yang terang karena OHP menghasilkan cahaya yang kuat.
3. Lebih efektif karena informasi yang disampaikan lebih banyak di dalam waktu yang relatif singkat, karena telah dipersiapkan terlebih dahulu dan dapat digunakan dengan teknik berlapis.
4. Dapat digunakan berulang-ulang.
5. Dapat dipindah dari satu kelas ke kelas yang lain.
6. Mudah digunakan karena sederhana.
7. Dapat digunakan pada jumlah siswa yang relatif banyak.
Kelemahan:
1. Perlu persiapan yang matang.
2. OHP tidak dipersiapkan untuk pembelajaran mandiri.
3. Bahan-bahan cetak seperti gambar, majalah, koran, tidak dapat secara langsung diproyeksikan karena harus dipindahkan terlebih dahulu ke bahan transparan.
4. Kadang-kadang ada bagian yang tidak dapat diamati bila guru perlu menambahkan suatu tulisan pada transparan, karena tertutup oleh bayangan guru.
5. OHP dan OHT merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan, karena sebuah gambar pada kertas biasa tidak dapat diproyeksikan melalui OHP.

Referensi
Anitah, S. (2009). Media Pembelajaran. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press.
Asnawir, H., & Usman, M. B. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press.
Sadiman, A. S., dkk. (1990). Media Pendidikan. Jakarta: CV. Rajawali

0 comments:

Posting Komentar

popcash