Senin, 30 Januari 2017

Pola Pengembangan Wilayah Negara Berkembang

Ada dua dikotomi dalam kategori sebuah negara yaitu negara maju dan negara berkembang. Lantas apa perbedaan pola pengembangan kedua negara tersebut?. Secara umum model pengembangan wilayah di negara berkembang lebih menekankan pada sektor agraris yaitu upaya pengolahan sumber daya alam secara langsung seperti pertanian, perkebunan, kehutanan dan perikanan. Namun akhir-akhir sektor industri mulai berkembang namun hanya sebatas manufaktur. Baca juga: Faktor bencana di Indonesia

Negara berkembang kebanyakan masih mengimpor beberapa produk dari negara maju sehingga menghasilkan ketergantungan yang berlebihan. Hasil produksi di sektor agraris juga semakin menurun karena faktor berikut:
1. Perubaan fungsi lahan dari lahan pertanian ke pemukiman karena semakin pesatnya pertumbuhan penduduk di perkotaan apalagi kaum eksekutif.
2. Hasil produksi di bidang agraris umumnya bersifat subsisten atau untuk pemenuhan rumah tangga.
3. Sumber daya tambang hanya digali dan djual dalam bentuk mentah sehingga tidak memiliki nilai tambah bagi pendapatan negara.
4. Banyaknya pinjaman utang luar negeri untuk membangun infrastruktur mengakibatkan setiap tahun utang luar negeri naik dan beban masyarakat semakin berat.
5. Pola pembangunan lebih mengarah pada sisi bisnis tanpa memerhatikan kelestarian lingkungan sehingga muncul sampah dimana-mana, pemukiman kumuh dan lainnya.
Pola Pengembangan Wilayah Negara Berkembang
Pembangunan perumahan elit makin pesat di perkotaan
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan industrialisasi berkembang di Indonesia antara lain:
1. bahan mentah banyak tersedia di negara berkembang sehingga negara maju cuma membawa alat saja dari sana.
2. upah tenaga kerja di negara berkembang relatif lebih murah
3. iklim investasi yang mudah di negara tujuan membuat perusahaan asing masuk dengan mudah
4. ketidakberdayaan negara dalam menghasilkan produk andalan

Pola pembangunan di negara berkembang sepertinya membuat yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin. Banyak peraturan investasi yang lebih memihak kaum industri dibandingkan rakyat. Baca juga: musim kemarau dan hujan di Indonesia

Gambar: rmoljakarta.com

0 comments:

Posting Komentar

popcash