Negara Thailand termasuk negara yang ikut memprakarsai terbentuknya ASEAN. Selain itu Bangkok sebagai Ibu kota dari Negara Thailand digunakan sebagai tempat kelahiran dan pendeglarasian ASEAN. Negara Thailand merupakan Negara yang cukup berpotensi, baik potensi alam, potensi manusia, maupun potensi lainnya. Thailand merupakan negara satu – satunya yang belum pernah dijajah di Asia Tenggara.
A. Profil Negara Thailand
Luas negara Thailand adalah 513.120 km2. Populasi penduduk yang ada di negara Thailand adalah sekitar 67.741.401 jiwa. Negara Thailand memiliki batas-batas negara secara politis sebagai berikut.
Timur : Negara Laos dan Kamboja
Barat : Negara Myanmar dan Laut Andaman
Utara : Negara Laos dan Myanmar
Selatan : Negara Malaysia dan Teluk Siam
Negara Thailand merupakan satu satunya Negara yang ada di asia tenggara yang tidak dijajah oleh bangsa eropa Thailand memiliki sistem pemerintahan monarki konstitusional, sebuah sistem pemerintahan sejenis monarki yang didirikan di bawah sistem konstitusional dengan mengakui Raja, Ratu, atau Kaisar sebagai kepala negara. Monarki konstitusional yang modern biasanya menggunakan konsep trias politica, atau politik tiga serangkai. Ini berarti raja adalah hanya ketua simbolis cabang eksekutif.
Negara thailand terdiri dari 77 provinsi (Propinsi, tunggal dan jamak) yaitu : Amnat Charoen, Ang Thong, Bueng Kan, Buriram, Chachoengsao, Chai Nat, Chaiyaphum, Chanthaburi, Chiang Mai, Chiang Rai, Chon Buri, Chumphon, Kalasin, Kamphaeng Phet, Kanchanaburi, Khon Kaen, Krabi, Krung Thep Mahanakhon (Bangkok), Lampang, Lamphun, Loei, Lop Buri, Mae Hong Son, Maha Sarakham, Mukdahan, Nakhon Nayok, Nakhon Pathom, Nakhon Phanom, Nakhon Ratchasima, Nakhon Sawan, Nakhon Si Thammarat, Nan, Narathiwat, Nong Bua Lamphu, Nong Khai, Nonthaburi, Pathum Thani, Pattani, Phangnga, Phatthalung, Phayao, Phetchabun, Phetchaburi, Phichit, Phitsanulok, Phra Nakhon Si Ayutthaya, Phrae, Phuket, Prachin Buri, Prachuap Khiri Khan, Ranong, Ratchaburi, Rayong, Roi Et, Sa Kaeo, Sakon Nakhon, Samut Prakan, Samut Sakhon, Samut Songkhram, Sara Buri, Satun, Sing Buri, Sisaket, Songkhla, Sukhothai, Suphan Buri, Surat Thani, Surin, Tak, Trang, Trat, Ubon Ratchathani, Udon Thani, Uthai Thani, Uttaradit, Yala, Yasothon. Kepala Negara adalah raja dan kepala pemerintahannya adalah perdana menteri. Sistem pemilu yang dianut berupa monarki turun-temurun; perdana menteri dipilih dari antara anggota DPR; setelah pemilihan umum nasional untuk DPR, pemimpin partai diposisikan untuk mengatur koalisi mayoritas biasanya menjadi perdana menteri oleh janji oleh raja; perdana menteri terbatas pada dua masa jabatan empat tahun.
Sebuah revolusi tak berdarah pada tahun 1932 menyebabkan monarki konstitusional. Dalam aliansi dengan Jepang selama Perang Dunia II, Thailand menjadi sekutu perjanjian AS pada tahun 1954 setelah mengirim pasukan ke Korea dan kemudian berjuang bersama Amerika Serikat di Vietnam. Thailand sejak tahun 2005 telah mengalami beberapa putaran kekacauan politik termasuk kudeta militer pada 2006 yang menggulingkan Perdana Menteri Thaksin Chinnawat, diikuti oleh protes jalanan besar-besaran dengan bersaing faksi-faksi politik di tahun 2008, 2009, dan adik bungsu Thaksin 2010, YINGLAK Chinnawat, pada tahun 2011 memimpin Partai Puea Thai untuk menang pemilu dan memegang kendali pemerintah. Sebuah amnesti tagihan selimut untuk individu yang terlibat dalam protes jalanan, diubah pada menit terakhir untuk memasukkan semua kejahatan politik - termasuk semua keyakinan terhadap Thaksin - dipicu bulan protes anti-pemerintah besar-besaran di Bangkok awal bulan November 2013. Pada awal Mei 2014 YINGLAK telah dihapus dari kantor dan pada akhir Mei 2014 Royal Thai Army melakukan kudeta terhadap pemerintah sementara.
Negara Thailand merupakan Negara yang aktif partisipasinya dalam organisasi yang diselenggarakan internasional, hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya organisasi yang diikuti yaitu ADB, APEC, ARF, ASEAN, BIMSTEC, BIS, CD, CICA, CP, EAS, FAO, G-77, IAEA, IBRD, ICAO, ICC (komite nasional), ICRM, IDA, IFAD, IFC, IFRCS, IHO, ILO, IMF, IMO, IMSO, Interpol, IOC, IOM, IPU, ISO, ITSO, ITU, ITUC (LSM), MIGA, NAM, OAS (pengamat), OKI (pengamat), OIF (pengamat), OPCW, OSCE ( partner), PCA, PIF (partner), PBB, UNAMID, UNCTAD, UNESCO, UNHCR, UNIDO, UNMOGIP, UNWTO, UPU, WCO, WFTU (LSM), WHO, WIPO, WMO, WTO.
B. Keadaan Geografis Thailand
Secara geografis negara thailand terletak pada koordinat 15 00 N, 100 00 E sedangkan secara astronomis Negara Thailand terletak diantara 50 LU – 210 LS dan 970 BT – 1060 BT. Posisi astronomi ini menyebabkan negara Thailand beriklim tropis Ada tiga musim di Thailand (kecuali di bagian selatan), yaitu musim dingin, musim panas, dan musim hujan. Musim dingin dimulai dari bulan Nopember sampai Februari. Suhu rata-rata pada bulan Desember adalah 26° C (78° F) di Bangkok, 22° C (71° F) di Chiang Mai dan 27° C (80° F) di Songkhla. Musim panas dimulai dari bulan Maret sampai Mei. Suhu rata-rata pada bulan Maret 29° C (85° F) di Bangkok, 23° C (74° F) di Chiang Mai dan 28° C (82° F) di Songkhla. Suhu rata-rata dapat mencapai 2°-3° C (4°- 6° F) pada pertengahan atau akhir bulan Mei di Bangkok dan wilayah utara. Tetapi di daerah selatan tidak terjadi perubahan. Musim hujan dimulai dari bulan Juni hingga Oktober. Suhu rata-rata pada bulan September adalah 28° C (82° F) di Bangkok, 27° C (80° F) di Chiang Mai dan 28° C (82° F) di Songkhla. Rata-rata curah hujan di bulan Maret adalah 3cm (1.2in) di Bangkok, 2cm (0.8in) di Chiang Mai, 6cm (2.4in) di Songkhla. Rata-rata curah hujan di bulan Juni adalah 17cm (6.7in) di Bangkok, 15cm (5.7in) di Chiang Mai, 10cm (4in) di Songkhla. Rata-rata curah hujan di bulan September adalah 31cm (12in) di Bangkok, 29cm (11.4in) di Chiang Mai, 11cm (4.1in) di Songkhla. Rata-rata curah hujan di bulan Desember adalah 1cm (0.3in) di Bangkok, 1cm (0.3in) di Chiang Mai, 44cm (17.2in) di Songkhla. Rata-rata curah hujan tiap tahun di Bangkok adalah 140cm (56in). Loei yang terletak di wilayah timur laut merupakan daerah yang paling dingin di Thailand. Pada malam bulan Januari, suhu di pegunungannya dapat turun hingga di bawah 0° C.C. Fisiografis Negara Thailand
Secara fisiografis negara thailand merupakan negara yang memiliki keadaan fisik yang cukup beragam. Secara garis besar negara Thailand dibagi menjadi lima wilayah fisik. Berikut merupakan pembagian wilayah fisik negara Thailand, sebagai berikut:1. Wilayah utara: Wilayah ini terdiri dari barisan pegunungan dengan ketinggian rata-rata 1.200 m di bawah permukaan laut, serta dilalui sungai Ping (590km), Wang (335km), Yom (555km), Nan (672km). Sebagian besar daerah pegunungan ini berupa hutan hujan tropis, yang banyak menghasilkan kayu-kayu bermutu seperti kayu jati. Tetapi pohon-pohon mulai banyak ditebangi, sehingga pemerintah menjatuhkan hukuman bagi yang menebang secara liar. Doi Inthanon yang memiliki ketinggian 2.595m merupakan daerah tertinggi di barat laut Thailand. Dahulu di wilayah Indocina terdapat tiga kerajaan Thai yang pertama yang terletak di sebelah utara Thailand, yaitu Sukhothai, Chiang Mai dan Chiang Saen. Kota terbesar kedua di Thailand adalah Chiang Mai yang terletak di daerah utara. Wilayah paling utara Thailand dijuluki sebagai Golden Triangle (segitiga emas), salah satu penghasil opium terbesar di dunia.
2. Wilayah timur laut: Wilayah ini terdiri dari dataran tinggi yang disebut Dataran Tinggi Khorat dengan ketinggian rata-rata 200m. Tanah di daerah ini kurang subur, berpasir dan jarang turun hujan, kecuali pada saat musim hujan dari bulan Juni sampai Oktober. Sehingga daerah ini memiliki sedikit daerah pertaniannya, karena banyak wilayahnya yang berupa padang rumput dan semak belukar. Wilayah timur laut ini merupakan wilayah yang pembangunannya lambat dan kurang dikenal. Wilayahnya terbesar, mencapai 1/3 dari total wilayah Thailand. Berada di dataran tinggi dan dilalui 2 sungai besar yaitu . Terdapat pegunungan Koral, yang dibatasi di timur oleh sungai Mekong (4335km, hanya sebagian di Thailand) selain itu juga terdapat 2 sungai lainnya yaitu Chi (442km), Mun (673km).
3. Wilayah tengah: wilayah ini dianggap sebagai jantungnya negara Thailand. Pada dasarnya daerah ini berupa tapak tanah yang dilewati oleh Sungai Chao Phaya (365km) dan Pasak (513km) yang hampir seluruhnya datar, dan mengalir ke Teluk Thailand. Daerah ini merupakan daerah yang paling subur sehingga dikembangkan proyek irigasi serta kanal, yang menjadikan daerah ini sebagai penghasil utama beras. Daerah ini juga merupakan daerah yang padat penduduknya, dengan ibukota Bangkok di tengah-tengahnya.
4. Wilayah selatan: merupakan semenanjung yang terhubung dengan Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Terdapat Tanah Genting Kra, dataran paling sempit di Thailand. Semenanjung Thailand bagian selatan, banyak berbukit-bukit rendah sampai di perbatasan Malaysia yang dilalui oleh sungai Maeklong (140km), Petchburi (170km), Tapi (214km), Pattani (165km). Sebagian wilayah selatannya merupakan Malay Peninsula, dimana topografinya berupa pegunungan dengan tanah teras. Wilayah ini sedang mengembangkan wilayahnya sebagai daerah pariwisata. Wilayah ini juga menghasilkan kekayaan alam yang paling penting, yaitu timah dan karet.
5. Pantai Timur – Secara geografis, wilayah ini terletak di sepanjang bagian paling selatan dari timur laut Thailand dan tidak terpisah dengan bagian timur laut Thailand tersebut. Secara administratif, wilayah ini berdiri sendiri. Tetapi secara geografis, wilayah ini memang masuk dalam wilayah timur laut Thailand. Wilayah ini terkenal sebagai wilayah terkaya kedua setelah tengah Thailand. Perindustrian Pantai Timur berkembang dengan baik dan memiliki prasarana pariwisata yang lengkap. Daerah ini terkenal sebagai penghasil buah durian dan mangga, dan juga penghasil batu-batuan (batu delima dan batu safir).
D. Keadaan Sosial Ekonomi Budaya dan Bencana di Thailand
1. Sosial Budaya
Jumlah penduduk Negara thailand adalah sekitar 67.741.401 jiwa yang terdiri dari berbagai suku diantaranya adalah Thai 95.9%, Burma 2%, lainnya 1,3%, 0,9% tidak ditentukan. Agama yang dianut adalah Buddha (resmi) 93.6%, Muslim 4,9%, Kristen 1,2%, lainnya 0,2%, 0,1% tidak ada.Di Thailand modern, tidak ada konflik antar suku. Bila ada konflik, biasanya terjadi di sebagian besar wilayah selatan kerajaan. Tetapi konflik yang terjadi bukan karena perbedaan suku, melainkan karena perbedaan agama. Mayoritas penduduk di wilayah selatan menganut agama Islam, dan mereka memiliki ciri khas Melayu serta menggunakan bahasa Melayu di samping bahasa Thai. Walaupun hubungan antara wilayah selatan dan Bangkok kerap kali kurang harmonis, tetapi konflik tidak pernah berkembang hingga wilayah tersebut ingin memisahkan diri dari Thailand.
Hubungan antar suku di Thailand merupakan hubungan yang harmonis, sebab tidak pernah terjadi konflik antar suku. Walaupun tidak ada suku minoritas di Thailand (seperti suku kurdi di Irak, Iran dan Turki), tetapi ada banyak suku-suku bangsa kecil yang hidup bermasyarakat di samping masyarakat Thai sendiri. Kebanyakan masyarakat suku-suku bangsa ini tinggal di wilayah bagian utara Thailand.
Di samping masyarakat Thai sendiri, ada juga masyakat budaya lain yang tinggal di Thailand. Orang-orang Thai ada juga yang tinggal di wilayah Yunnan di selatan Cina, dan bahasa yang digunakan adalah bahasa Thai dengan dialek seperti orang Cina. Semenjak awal abad milenium kedua masehi, mulai banyak orang yang berimigrasi ke Thailand. Sehingga saat ini masyarakat Thailand sudah berbaur dengan masyarakat imigran yang tinggal di Thailand. Adapula sejumlah kawasan khusus bagi masyarakat pendatang.
Thailand, atau yang sering disebut Siam, memberikan suaka politik bagi bangsa-bangsa dari negara-negara tetangga yang pergi meninggalkan wilayahnya akibat konflik agama maupun suku yang dialaminya. Seperti orang-orang Kristen Vietnam, masyarakat Mon dari Myanmar, dan masyarakat yang menentang kebijakan politik dari Kamboja, mencari dan mendapat tempat-tempat penampungan di Thailand sejak beratus tahun yang lalu. Selain itu juga banyak orang Cina yang berimigrasi ke Thailand. Orang-orang Cina yang datang ke Thailand biasanya untuk tujuan berdagang. Taksin merupakan satu-satunya raja Thailand (1767-1782) yang mempunyai ayah orang Cina dan ibunya orang Thai.
Sebagian besar wilayah utara Thailand masih di bawah pengaruh Myanmar. Tidak hanya berpengaruh pada arsitektur bangunannya saja, tapi juga budaya dari suku-suku yang mendiami wilayah tersebut. Ciri khas dari penduduk Thailand dapat dilihat dari budaya,bahasa, agama dan politiknya, ketimbang kesukuannya. Dalam pengucapan bahasa Thai, memiliki sedikit perbedaan antara masyarakat di wilayah selatan, utara maupun timur laut. Tetapi penulisannya tetap sama. Kebijakan politik Thailand di bawah pengaruh kerajaan, yang saat ini dipimpin oleh raja Bhumiphol Adulyadej.
2. Ekonomi
Adanya infrastruktur yang berkembang dengan baik, maka akan berpengaruh pada perekonomian yang ada dimana perekonomian yang ada di Negara ini adalah bebas, kebijakan pro-investasi secara umum, dan industri ekspor yang kuat. Thailand telah mencapai pertumbuhan mantap hal ini dikarenakan sebagian besar untuk ekspor industri dan pertanian - sebagian besar elektronik, komoditas pertanian, mobil dan suku cadang, dan makanan olahan. Usaha pertanian yang ada di Negara ini adalah beras, singkong (ubi kayu, tapioka), karet, jagung, tebu, kelapa, kedelai, sedangkan untuk perindustriannya adalah pariwisata, tekstil dan pakaian, pengolahan hasil pertanian, minuman, tembakau, semen, manufaktur ringan seperti perhiasan dan listrik peralatan, komputer dan suku cadang, sirkuit terpadu, furnitur, plastik, mobil dan suku cadang otomotif; produsen tungsten terbesar kedua di dunia dan produsen timah terbesar ketiga.Pengangguran yang terdapat di Negara Thailand sekitar kurang dari 1% dari jumlah angkatan kerja yang ada, hal ini menyebabkan Negara Thailand sebagai salah satu tingkat terendah di dunia yang menempatkan tekanan naik pada upah di beberapa industri. Thailand juga menarik hampir 2,5 juta pekerja migran dari negara-negara tetangga. Pemerintah Thailand pada tahun 2013 menerapkan kebijakan upah minimum nasional sebesar 300 baht ($ 10) per hari dan disebarkan reformasi pajak baru yang dirancang untuk menurunkan suku bunga berpenghasilan menengah. Ekonomi Thailand telah melewati goncangan ekonomi internal dan eksternal dalam beberapa tahun terakhir. Resesi ekonomi global sangat mengurangi ekspor Thailand, dengan sebagian besar sektor mengalami tetes dua digit. Pada akhir 2011 pemulihan Thailand terganggu oleh banjir bersejarah di kawasan industri di Bangkok dan lima provinsi sekitarnya, melumpuhkan sektor manufaktur. Proyek-proyek mitigasi banjir disetujui pemerintah senilai $ 11.700.000.000, yang dimulai pada tahun 2012, untuk mencegah kerusakan ekonomi yang sama, dan tambahan $ 75.000.000.000 untuk infrastruktur selama tujuh tahun berikutnya. Hal ini diharapkan dapat memicu peningkatkan ekonomi namun pertumbuhan tetap lambat, sebagian karena kerusuhan politik yang sedang berlangsung dan mengakibatkan ketidakpastian. Pengeluaran untuk infrastruktur akan memerlukan persetujuan kembali setelah pemerintah baru duduk.
Negara Thailand ini mengekspor berbagai macam barang yaitu elektronik, bagian-bagian komputer, mobil dan suku cadang, peralatan listrik, mesin dan peralatan, tekstil dan alas kaki, produk perikanan, beras, karet dengan Negara tujuannya adalah China 11,7%, Jepang 10,2%, US 9,9%, Hong Kong 5,7%, Malaysia 5,4%, Indonesia 4,9%, Singapura 4,7%, Australia 4,3% (2012). Sedangkan untuk impornya Negara ini mengimpor barang modal, barang setengah jadi dan bahan baku, barang konsumsi, bahan bakar yang berasal dari Negara Jepang 20%, China 14,9%, UAE 6,3%, Malaysia 5,3%, US 5,3% (2012)
3. Bencana
Thailand termasuk dalam zona tropis yang dipengaruhi angin musim dan badai tropis yang memunculkan berbagai bencana alam. Bencana alam besar yang melanda Thailand antara lain:a. Banjir merupakan bencana alam yang sering terjadi di Thailand. Hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan dampak kerugian dari tahun ke tahun dimana pada tahun 2005 tidak ada korban jiwa dan kerugian 5jt bath, sedangkan pada tahun 2010 kerugian mencapai 40jt bath. Pada tahun 2011 sejumlah 20.000 km2 lahan pertanian rusak karena banjir selain itu 65 dari 77 Provinsi di Thailand merupakan daerah rawan banjir
b. Badai tropis ini menimbulkan kerugian pada sektor pertanian, perikanan, pariwisata, dan kegiatan penduduk secara umum. Sejarah badai tropis di Thailand adalah sebagai berikut : pada tahun 2007 terjadi Badai Lekima, 17 meninggal dan total kerugian USD 30,8juta ; pada tahun 2008 terjadi Badai Mekkahla, 32 meninggal dan total kerugian USD 21,6juta; pada tahun 2010 terjadi Badai Mindulle, berawal dari Vietnam, menerjang 39 Provinsi, 2 meninggal, dan total kerugian USD 185juta kemudian Badai Depression, menerjang 12 provinsi dan total kerugian USD 104juta
c. Tsunami. Gempa besar yang terjadi di Samudera Hindia wilayah Sumatera, Indonesia menimbulkan tsunami besar di negara-negara sepanjang pesisir samudera hindia (Indonesia hingga Somalia). Thailand menerima dampak kerusakan terbesar kedua setelah Indonesia dengan ditandai adanya kerusakan berat di 6 provinsi wilayah selatan Thailand (Ranong, Phang-Nga, Phuket, Krabi, Trang and Satun), 5.395 orang dinyatakan meninggal, 8.457 terluka, dan 2.932 hilang. Meskipun korban manusia lebih sedikit dari Indonesia, namun Thailand mendapat sorotan luas dari dunia Internasional karena wilayah yang terkena tsunami merupakan destinasi wisata terkenal di dunia.
Upaya-upaya Mitigasi Bencana di Thailand Sistem pengelolaan bencana yang ditetapkan pemerintah Thailand meliputi: Peraturan perundang-undangan dan kebijakan, Rencana mitigasi dan pencegahan bencana, Kelembagaan penanggulangan bencana.
E. Thailand dalam ASEAN
Thailand memainkan peranan penting dalam pembangunan perekonomian ASEAN mengingat kecenderungan umum dalam pembangunan perekonomian ASEAN. Pembangunan perekonomian ASEAN adalah tugas penting negara-negara ASEAN selama tahun-tahun terakhir ini. Thailand yang berada di pusat Semenanjung Tiongkok Selatan berupaya mempercepat pembangunan jaringan transportasi, penataran tenaga pelayanan, menciptakan iklim investasi, mengembangkan keunggulan geografi dan berpartisipasi dalam pembangunan perekonomian ASEAN. Tiongkok merupakan mitra perdagangan terbesar bagi ASEAN, Thailand akan memainkan perannya sebagai jembatan untuk kontak persahabatan antara Thailand dengan Tiongkok dan ASEAN dengan Tiongkok melalui penyelenggaraan pertukaran dan aktivitas di bidang-bidang ekonomi, kebudayaan dan pariwisata.
F. Hubungan Thailand dengan Indonesia
Di bidang politik, Indonesia dan Thailand sebagai negara pendiri ASEAN saling membantu dan mendukung upaya penyelesaian konflik dengan negara tetangga di kawasan ASEAN. Saat perselisihan atas kuil Preah Vihear antara Thailand dan Kamboja pada akhir 2009, pemerintah Thailand meminta pemerintah Indonesia untuk membantu menyelesaikan permasalahan tersebut. Sedangkan di bidang Ekonomi, Penasihat bidang ekonomi pada Kementerian Luar Negeri Thailand, Somjai Taphaopong, mengatakan Indonesia adalah negara partner terbesar ke dua di Asia setelah Malaysia dan ke lima di dunia.
Selain kerjasama bidang politik dan ekonomi, media kedua Negara juga menjalin kerjasama seperti Kantor Berita Nasional Antara dengan Thailand News Agency. Kerja sama antara TNA dan ANTARA saat ini sangat tepat karena kedua Negara tersebut masih menghadapi tantangan yang harus diwaspadai oleh masyarakat ASEAN terutama menjelang terbentuknya Masyarakat ASEAN (2015)”.
Indonesia-Thailand sepakat memperkuat kerangka kerja sama bilateral, melalui penyelenggaraan JCM setiap tahunnya. Mereka juga sepakat terus meningkatkan hubungan ekonomi, perdagangan dan investasi kedua negara, dengan mengidentifikasi peluang-peluang dan memfasilitasi hubungan dunia usaha kedua negara yang lebih erat. Berbagai perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani selama tiga tahun terakhir, diantaranya nota kesepahaman (MoU) di bidang pendidikan, hukum, anti korupsi, dan perjanjian kerja sama perdagangan antar Indonesia-Thailand, telah merefleksikan peningkatan hubungan kedua negara yang semakin erat di berbagai bidang. Kedua Negara ini juga membahas mengenai sejumlah isu bilateral, regional dan internasional yang menjadi perhatian kedua negara.
Pertemuan Komisi Bersama Indonesia-Thailand telah berlangsung sejak 1992 sebagai mekanisme bilateral untuk meningkatkan kemitraan antara kedua negara yang secara diplomatik terjalin sejak 1950. Hubungan Indonesia dengan Thailand telah berlangsung dengan erat di berbagai bidang, antara lain direfleksikan oleh frekuensi dan intensitas saling kunjung pejabat tinggi kedua negara, serta peningkatan hubungan di bidang ekonomi, perdagangan, investasi dan pariwisata.
Nilai perdagangan Indonesia-Thailand terus meningkat selama 10 tahun terakhir dari 3 miliar dolar AS pada 2002 menjadi 19 miliar dolar AS di 2012. Sementara peningkatan signifikan arus wisatawan kedua negara selama beberapa tahun terakhir telah membuka peluang kerjasama melalui promosi bersama serta peningkatan akses dan konektivitas antara kedua negara. Indonesia merupakan mitra dagang kedua terbesar bagi Thailand di antara 9 negara ASEAN lainnya, serta kedua negara telah menjalin hubungan kerjasama erat termasuk saling dukung di berbagai forum internasional.
Promosi wisata yang dilakukan Thailand jauh lebih gencar untuk menyambut para pendatang dari manca Negara. Tahun 2012, lebih dari 22 juta orang mengunjungi Thailand. Jumlah itu meningkat dari kurang dari 20 juta orang di tahun 2011. Bahkan saat krisis melanda Thailand tahun 2010 pun, jumlah yang mengunjungi Negara itu mencapai 15,9 juta orang. Wisatawan dari kawasan ASEAN di tahun 2011 baru 5,6 juta orang tetapi tahun 2012 meningkat menjadi 6,2 juta orang. Badan Pariwisata Thailand TAT, masih optimis di tahun 2013 terjadi kenaikan sekurang 10%. Jumlah itu tidak terlalu jauh dari jumlah wisatawan yang mengunjungi Indonesia di tahun yang sama sekitar 8 Juta orang. Thailand lebih beruntung karena letaknya di daratan Asia, menjadi semacam hub bagi Negara-negara di sekitarnya.
0 comments:
Posting Komentar