Pernahkah kamu berfikir kok negara-negara maju itu kebanyakan lokasinya di daerah beriklim sedang hingga dingin?. Coba hitung negara di daerah tropis yang maju dan sejahtera?. Singapura?. Ya, tapi cuma satu dan itupun kecil. Lalu bagaimana logika ilmiah untuk menjawab pertanyaan mengapa orang yang hidup di negara beriklim dingin itu maju pola pikirnya?. Apakah benar faktor geografi mempengaruhi hal tersebut?. Mari kita lihat ulasan ilmiahnya berikut ini:
1. Temperatur 5 -10 derajat C adalah paling baik untuk berfikir, mengasah teknik. Jadi otak akan bekerja sangat maksimal, menyebabkan critical thinking berkembang, inovasi lahir dan manusia akan lebih produktif. Coba bayangkan dengan kita yang hidup di suhu yang relatif panas. Mau ujian saja di kelas kepanasan gak ada AC, otak mau mikir gimana?. Jadi memang suhu udara dan kelembaban itu mempengaruhi daya kerja otak kita coy. Makanya kalau nilai ulangm jelek terus, coba cek suhu di kelas mu panas gak?. Kalau panas minta AC ke sekolah karena ilmiahnya memang begitu.
Baca juga:
Faktor cuaca iklim suatu tempat
Sejarah gumuk pasir Parangtritis
Baca juga:
Faktor cuaca iklim suatu tempat
Sejarah gumuk pasir Parangtritis
2. Jenis iklim subtropis menguntungkan untuk tumbuh kembang beragam makanan super dan menyebabkan variasi jenis kuliner yang menarik. Orang-orang akan makan sehat, kualitas terjaga dan bebas penyakit. Tidak ada micin dan bahan penyedap gak karuan (pengalaman istri kerja dengan bule). Gambar: disini
Sudut kota Copenhagen Denmark yang asri |
3. Gaya hidup di sana cenderung bebas sehingga semua ekspresi bisa tersalurkan. Kita ambil yang baik saja ya, meski memang ada kebebasan yang memang merusak moral seperti LGBT dll lah.
4. Penyakit lebih sedikit berkembang di daerah dingin karena mikroorganisme, kuman dan bakteri berbahaya sulit berkembang di suhu dingin. Bandingkan dengan di daerah panas seperti kita, lembab banyak nyamuk, banyak parasit, penyakit menular, cacingan dll. Hal ini akan berdampak pada produktifitas.
5. Bencana alam tidak seekstrim dan sebanyak di daerah tropis. Paling cuma badai salju atua banjir. Baca juga: Pola sebaran hujan di Indonesia
6. Pola kerja cepat menyesuaikan iklim. Di negara subtropis dikenal 4 musim setahun. Artinya kehidupan mereka akan berganti cuaca dalam 3 bulan sekali. Nah karena perubahan cuaca cepat maka akan berdampak pada pola kerja yang cepat pula. Mereka harus bersiap untuk memenuhi kebutuhan di musim berikutnya. Coba bandingkan dengan di Indonesia yang 6 bulan sekali hujan dan kemarau. Karena datangnya musim masih lama, tenang aja coy, santai musim hujan/kemarau masih lama. Akhirnya pola kerja mengikuti musim yang lambat dan produktifitasnya juga lambat. Baca juga: Quipper Video, solusi e-learning siswa Indonesia
Bagaimana, tertarik pindah ke negara subtropis?.
0 comments:
Posting Komentar