Kerajaan Arab Saudi, (15°LU – 32°LU dan antara 34°BT – 57°BT) adalah sebuah negara yang terletak di Asia Barat Daya, negara terbesar di Jazirah Arab, berbatasan dengan Teluk Persia dan Laut Merah, serta utara Yaman. Garis pantai yang luas di Teluk Persia dan Laut Merah memberikan pengaruh besar pada pengiriman (terutama minyak mentah) melalui Teluk Persia dan Terusan Suez. Kerajaan ini menempati 80% dari Jazirah Arab. Sebagian besar batas negara Arab Saudi berbatasan dengan Uni Emirat Arab (UAE), Kesultanan Oman, dan Republik Yaman (sebelumnya dua negara terpisah:Republik Arab Yaman atau Yaman Utara, dan Republik Demokrasi Rakyat Yaman atau Yaman Selatan), luas negara tidak terdefinisi, sehingga ukuran yang tepat dari negara itu tetap tidak diketahui. Perkiraan pemerintah Saudi adalah di 2.217.949 kilometer persegi, sementara perkiraan terkemuka lainnya bervariasi antara 2.149.690 dan 2.240.000 km2. Kurang dari 1% dari total luas negara cocok untuk budidaya, dan pada awal 1990-an, penyebaran penduduk sangat bervariasi antara kota-kota di wilayah timur dan barat pantai, daerah oasis padat penduduk, sedangkan gurun yang luas hampir kosong.
Arab Saudi berbatasan dengan tujuh negara dan tiga perairan. Di sebelah barat, Teluk Aqabah dan Laut Merah dengan bentuk perbatasan pesisir hampir 1.800 kilometer yang meluas ke bagian selatan Yaman dan mengikuti punggungan gunung untuk sekitar 320 kilometer ke sekitar Najran. Ini merupakan bagian dari perbatasan dengan Yaman batas-batasnya pada tahun 1934 dan merupakan salah satu dari beberapa perbatasan yang jelas dengan negara tetangga. Perbatasan Saudi dengan Yaman yang berada di Provinsi Najransampai sekarang masih belum ditentukan. Perbatasan yang masih belum jelas menjadi masalah di awal tahun 1990-an, ketika minyak ditemukan di beberapa daerah, pemerintah Saudi keberatan dengan eksplorasi komersial oleh perusahaan asing atas nama Yaman. Pada musim panas tahun 1992, perwakilan dari Arab Saudi dan Yaman bertemu di Jenewa untuk membahas penyelesaian masalah perbatasan.
Di sebelah utara, Arab Saudi berbatasan dengan Yordania, Irak dan Kuwait. Batas utara memiliki panjang hampir 1.400 kilometer dari Teluk Aqabah di sebelah barat ke Ras al Khafji di Teluk Persia. Pada tahun 1965, Arab Saudi dan Yordania bersepakat untuk menentukan batas yang mengakibatkan pertukaran wilayah kecil, sehingga Arab Saudi memberi wilayah ke Yordania beberapa lahan tambahan penting dekat Aqabah, hanya sebuah pelabuhan.
Hingga tahun 1980an, Arab Saudi masih memiliki Layla Aflaj dan lubang air yang cukup dalam di 'Al-Kharj, yang disokong oleh lapisan air bawah tanah, yang terbentuk pada masa pra sejarah, dan bersifat tidak terbaharukan. 'Al Kharj adalah sumber air minum yang sangat berharga di daerah tandus. Akibat eksploitasi berlebihan, baik untuk kepentingan pertanian maupun kehidupan sehari-hari, sumber ini sudah mengering.
Arab Saudi adalah negara kaya raya, kalo bukan kaya raya bukan Arab Saudi namanya. Negara ini adalah negara yang diberkati untuk menjadi petunjuk dan penerang untuk umat manusia, serta sebagai pembebas dari kegelapan dan kesesatan bangsa Yunani dan Israel di zaman dahulu. Pada masa kejayaannya mereka menaklukkan Spanyol hingga membuat orang-orang menjadi pintar di Eropa, bahkan perpustakaan mereka di Spanyol adalah perpustakaan no.1 di dunia saat itu. Luar biasa sekali kuasa Allah SWT sehingga kita menjadi pintar seperti sekarang ini!!!. Ketika berbicara bahasa Arab biasanya mereka berbicara dengan sopan santun, pakaiannya pun sopan, dan sembahyangnya pun penuh dengan kekhusyukan dan keikhlasan hingga mukjizat pun terjadi. Yang juga luar biasa di negara ini, tanpa adanya kriminal negara ini tetap menjadi negara kaya, Subhanallah. Sumber pendapatan Arab Saudi ternyata bukan cuma dari haji lho, melainkan juga dari minyak. Coba deh itung sendiri berapa duit yang didapat dari hasil penjualan minyak mereka yang gak ada habisnya, padahal negara mereka tandus dan berpasir, dan tiap tahun harga minyak selalu naik dari tahun ke tahun, aneh bin ajipp. Makanya sampai kiamat pun negara ini gak akan pernah miskin, trust me! Persahabatan dan silaturahmi adalah khas orang Saudi, makanya ketika mau dijajah Inggris, ujung-ujungnya malah jadi sahabat, malah sekarang ponakan Tony Blair masuk Islam karena Inggris merasa sungkan dan kagum dengan kesopanan dan persahabatan orang Saudi.
Orang Arab Saudi juga terkenal tidak suka seks bebas, poligami dibolehkan namun dalam kenyataannya di Saudi poligami jarang terjadi. Buktinya para lelaki Arab Saudi terkenal setia, perbandingan poligami dan setia di Arab Saudi adalah 10000:1. Cuaca di Arab Saudi sangatlah panas, pada umumnya mereka memakai baju tertutup mengikuti kewajiban yang Allah berikan, bahkan kaum prianya pun memakai baju gamis panjang warna putih sehingga bila berdoa akan terlihat sangat hebat karena kekhusyukan mereka. Sepak bola Arab Saudi lumayan terkenal di Asia (Asia Blessing), bahkan sering kali tampil di Piala Dunia. Setelah pertandingan umumnya lawan mereka selalu merasa hormat dan segan karena strategi mereka di lapangan serta performa mereka yang sangat hebat. Biasanya juga orang Arab Saudi terkenal kerendah hatiannya terhadap negara lain jika kita mengenalnya lebih dekat, hal itu selain karena mereka bijaksana juga karena mereka sangat patuh pada peraturan hukum-hukum Islam. Arab Saudi adalah satu-satunyanya negara yang tidak mau berdamai dengan kemaksiatan, makanya negara mereka mendapat berkah luar biasa hingga tidak ada negara lain yang mampu menandinginya, terutama dalam wisata religi. Jumlah peziarah yang sangat banyak, kurangnya kejahatan disana, melimpahnya minyak dan kemakmuran negara ini, ditambah dengan kebaikan rakyat Saudi menjadikan negara ini sebagai tempat yang paling pantas untuk ditinggali. Pantas saja mereka diberkati, sebab mereka melaksanakan syariat Islam dengan sesungguh-sungguhnya.
Sistem Pemerintahan Arab Saudi
Arab Saudi adalah sebuah negara yang berbentuk kerajaan. Selain itu, Arab Saudi juga terkenal sebagai negara Islam yang kaya karena memiliki kekayaan alam berupa minyak bumi. Walaupun Arab Saudi merupakan negara Islam, Arab Saudi tidak menggunakan sistem pemerintahan Islam dalam menjalankan roda pemerintahannya. Sistem pemerintahan yang berlaku di Arab Saudi adalah sistem pemerintahan Monarki atau kerajaan. Seperti negara Inggris yang menjalankan sistem pemerintahan monarki dengan beberapa penyesuaian, begitu juga dengan Arab Saudi yang menjalankan sistem pemerintahan monarki dengan beberapa penyesuaian yang dipututuskan berdasarkan kondisi negara itu sendiri.
Raja Arab Saudi menyandang gelar sebagai penjaga dan pelayan umat Islam. Pada prakteknya, gelar itu hanya untuk menegaskan posisi moral otoritas raja Arab Saudi yang diklaim untuk dirinya sendiri dalam kaitannya dengan dunia Islam. Sehingga tidak heran bila hukum yang berlaku di Arab Saudi adalah hukum syariat Islam yang berdasarkan pada ajaran agama Islam.
Banyak negara - negara di dunia yang memandang sistem pemerintahan monarki atau kerajaan yang dijalankan di Arab Saudi merupakan sistem pemerintahan monarki yang kuno dan reaksioner. Bahkan menurut nasionalis Arab Saudi yang revolusioner, Arab Saudi adalah negara buatan yang dibentuk oleh kekuatan kolonial dalam rangka memenuhi kepentingan impreialisme barat. Walaupun pada kenyataannya pandangan sinis tersebut tidak sepenuhnya benar.
Sebagai negara yang berbentuk kerajaan dengan sistem pemerintahan yang absolut berdasarkan agama Islam, semua hukum yang berlaku di Arab Saudi juga dibuat berdasarkan syari'at Islam. Sampai pada tuntunan / panduan raja sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara di Aran Saudi juga dibuat berdasarkan ajaran agama Islam. Di Arab Saudi, sistem pemerintahan monarki yang dijalankan adalah sistem pemerintahan monarki yang absolut dimana kekuasaan raja tidak terbatas. Raja juga memegang kekuasaan kepala negara dan kepala pemerintahan. berada di tangan raja
Bentuk negara dan sistem pemerintahan negara-negara Timur Tengah akan secara singkat menengahi luas wilayah, jenis kekuasaan, bentuk negara, sistem pemerintahan, dan sifat parlemen dari negara-negara di kawasan ini. Negara-negara Timur Tengah yang diketengahkan adalah Arab Saudi, Armenia, Azerbaijan, Bahrain, Palestina, Georgia, Iran, Iraq, Israel, Yordania, Kuwait, Lebanon, Oman, Qatar, Suriah, Turki, Uni Emirat Arab, dan Yaman. Sementara itu, terdapat dua wilayah sengketa yaitu Tepi Barat dan Jalur Gaza.
BENTANG ALAM NEGARA ARAB SAUDI
a. Dataran Rendah
Bagian barat dalam wilayah Negara Arab merupakan dataran rendah yang disebut Tihama. Dibagian timur antara Kuwait dan Qatar banyak terdapat sumber air yang disebut Oase/Oasis. Sebagian daerah pantai tertutup oleh Sabhka (dataran garam). Pada tempat-tempat tertentu, di daerah ini dijumpai adanya wadi. Wadi adalah ledokan tanah memanjang seperti sungai kering. Misalnya Wadi Er Rumana dan Wadi Sabhka.
b. Gurun
Di bagian utara terdapat gurun An-nafud yang luasnya mencapai 68.035 km2.Di sebelah selatannya terdapat gurun Rub Al Khali yang luasnya 593.110 km2. Diperkirakan sekitar 841.750 km2 wilayah Arab Saudi tertutup oleh bukit-bukit pasir aktif yang dapat berpindah sesuai tiupan angin.
Arab Saudi terkenal sebagai negara yang sangat panas dan gersang. Namun demikian, wilayah-wilayah yang berada pada titik sub-tropis memiliki dua musim, yaitu panas dan dingin. Daerah tropis terletak antara garis 23,5° Lintang Utara dan 23,5° Lintang Selatan.
Meski begitu, iklim tropis di Arab Saudi, yang juga dikenal dengan iklim padang gurun, berbeda dengan iklim tropis di negara-negara lainnya. Iklim padang gurun akan terasa sangat panas terutama bagi jamaah haji yang berasal dari daerah dingin, seperti Eropa.
Musim panas di Arab Saudi berlangsung antara bulan April sampai Oktober. Mulai bulan Mei udara panas akan terus berhembus hingga bulan Agustus. Pada siang hari, suhu udara bisa mencapai 550 C. Saat musim panas inilah penduduk Arab Saudi panen kurma. Di sejumlah perkebunan kurma, buah khas padang pasir itu biasanya matang di pohonnya.
Sementara itu, musim dingin berlangsung pada bulan Nopember hingga Maret. Pada bulan-bulan ini angin biasanya bertiup sangat kencang, bahkan kadang terjadi hujan es. Puncak musim dingin terjadi pada Desember hingga Januari. Suhu udara pada dua bulan itu bisa mencapai 20 derajat Celsius.
Orang-orang yang berasal dari Indonesia tentu tidak terbiasa dengan kondisi cuaca semacam itu. Apalagi kelembaban udara di Arab Saudi sangat rendah (12-16 persen). Mengingat kondisi alam yang sedemikian rupa tentu sangat berbahaya jika jamaah haji atau umrah asal Indonesia mengabaikan persiapan kesehatan mereka sebelum berangkat ke Tanah Suci.
0 comments:
Posting Komentar