Rabu, 10 Agustus 2016

Keterampilan Membuka Pelajaran



Keterampilan Membuka Pelajaran
Karya: Rizki Siddiq Nugraha

keterampilan membuka pelajaran

Membuka pelajaran adalah kegiatan untuk mempersiapkan mental dan menimbulkan fokus perhatian siswa. Hal ini penting dilakukan oleh guru setiap memulai suatu pelajaran. Untuk itu keterampilan membuka pelajaran merupakan keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh guru. Agar siswa siap untuk belajar, guru dapat melakukan usaha-usaha dengan memberi acuan dan membuat kaitan antara materi pelajaran yang telah dikuasai siswa dengan bahan baru yang akan dipelajari. Siswa akan lebih siap belajar apabila mengetahui tujuan pembelajaran, mengetahui masalah-masalah pokok yang harus diperhatikan, mengetahui langkah-langkah belajar yang akan dilakukan, dan mengetahui batas-batas tugas yang harus dikerjakan untuk menguasai pelajaran tersebut. Di samping itu, guru dapat melakukan usaha untuk menimbulkan perhatian dan motivasi siswa dengan bersikap hangat, antusias, memvariasikan cara mengajar, menggunakan alat-alat bantu mengajar, memvariasikan pola interaksi di kelas, dan sebagainya.
Perlu difahami bahwa kegiatan membuka pelajaran tidak mencakup urutan kegiatan rutin, seperti menertibkan siswa, mengisi daftar hadir, menyampaikan pengumuman, menyuruh menyiapkan alat-alat pelajaran dan buku-buku yang akan dipakai, dan sejenisnya yang tidak berhubungan dengan penyampaian materi pelajaran. Untuk itu, kegiatan membuka pelajaran memiliki kaitan langsung dengan penyampaian materi pelajaran.
Tujuan umum membuka pelajaran adalah agar proses dan hasil belajar dapat tercapai secara efektif dan efisien. Sedangkan tujuan khusus membuka pelajaran dirumuskan, sebagai berikut:
1. Timbulnya perhatian dan motivasi siswa.
2. Siswa mengetahui batas-batas tugas yang dikerjakan.
3. Siswa memiliki gambaran yang jelas tentang langkah-langkah dalam mempelajari bagian-bagian dari pelajaran yang akan dipelajari.
4. Siswa memahami hubungan antara pengalaman yang telah dikuasai dengan pelajaran baru yang belum ia kenal.
5. Siswa dapat mengetahui tingkat keberhasilan dalam mempelajari pelajaran tersebut.
Keterampilan membuka pelajaran diterapkan pada awal suatu jam pelajaran atau pada setiap penggal kegiatan dalam inti pelajaran. Komponen-komponen keterampilan membuka pelajaran, meliputi:
1. Menarik perhatian siswa
Berikut beberapa cara yang dapat digunakan untuk menarik perhatian siswa, antara lain:
a. Gaya mengajar guru
Guru dapat memvariasikan gaya mengajar agar dapat menimbulkan perhatian siswa. Misalnya guru mengawali pelajaran dengan berbagai macam cara yang beragam. Pada satu kesempatan guru membuka pelajaran dengan bercerita di depan kelas. Di lain kesempatan guru berdiri di tengah-tengah kelas sambil bertanya pada siswa tentang kegiatan di rumah yang mungkin ada hubungannya dengan pelajaran yang akan dipelajari.
b. Penggunaan alat bantu mengajar
Penggunaan alat bantu mengajar seperti gambar, skema, model, dan sejenisnya dapat menarik perhatian siswa. Hal ini juga dapat menimbulkan motivasi dan memungkinkan terjadi kaitan antara hal-hal yang telah diketahui dengan hal baru yang akan dipelajari. Misalnya dalam membuka pembelajaran tentang bangun ruang, guru memperlihatkan model-model contoh bangun ruang.
c. Variasi pola interaksi
Agar siswa dapat tertarik perhatiannya, guru hendaknya mengadakan pola interaksi yang bervariasi dalam membuka pelajaran. Pola variasi interaksi yang dimaksud, diantaranya guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya, siswa berinteraksi dengan siswa lain dalam diskusi kelompok kecil, guru memberikan intruksi sedangkan siswa melakukan kegiatan sesuai intruksi, guru mengemukakan masalah yang menarik, siswa diberi kesempatan untuk memberikan pendapat, dan masih banyak lagi.
2. Menimbulkan motivasi
Salah satu tujuan dari prosedur membuka pelajaran adalah memilih secara tepat hal yang menjadi perhatian siswa. Hal-hal yang menjadi perhatian siswa ini hendaknya dapat digunakan untuk menimbulkan motivasi. Dengan adanya motivasi, siswa lebih semangat dalam belajar. Berikut beberapa cara yang dapat guru lakukan untuk menimbulkan motivasi siswa, antara lain:
a. Kehangatan dan keantusiasan
Guru hendaknya bersikap ramah, antusias, bersahabat, dan hangat. Sikap itu dapat menimbulkan faktor-faktor dari dalam diri siswa yang mendorong tingkah laku dan kesenangan dalam belajar. Dengan demikian, motivasi belajar siswa akan timbul.
b. Menimbulkan rasa ingin tahu
Guru dapat membangkitkan motivasi siswa dengan cara menimbulkan rasa ingin tahu siswa. Rasa keheranan siswa akan berkembang menjadi rasa penasaran. Hal ini yang akan membangkitkan motivasi siswa untuk belajar dan mencari jawaban dari rasa keheranan yang siswa alami.
c. Mengemukakan ide yang bertentangan
Guru dapat melontarkan ide yang bertentangan dengan mengajukan masalah atau kondisi dari kenyataan sehari-hari untuk menimbulkan motivasi siswa. Misalnya guru mengajukan masalah sebagai berikut, “pada siang hari apabila menjemur pakaian akan kering, namun pada malam hari tidak, mengapa demikian?”
d. Memperhatikan minat siswa
Motivasi siswa akan timbul apabila guru menyesuaikan topik-topik pelajaran yang diminati siswa. Untuk itu, guru harus kreatif dalam mengemas suatu pembelajaran agar siswa minat dalam belajar. Penggunaan contoh atau ilustrasi yang dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa dapat menimbulkan minat yang akhirnya dapat memotivasi siswa dalam belajar.
3. Memberi acuan
Memberi acuan dapat diartikan sebagai usaha mengemukakan secara spesifik dan singkat serangkaian alternatif yang memungkinkan siswa memperoleh gambaran yang jelas mengenai hal-hal yang akan dipelajari dan cara yang hendak ditempuh dalam mempelajari materi pelajaran. Usaha yang dapat dilakukan oleh guru, diantaranya:
a. Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas
Agar siswa dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang ruang lingkup materi pelajaran yang akan dipelajari serta tugas-tugas yang akan dikerjakan, guru hendaknya terlebih dahulu mengemukakan tujuan pembelajaran dan batas-batas tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.
b. Menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan
Pada permulaan pelajaran, siswa akan terarah usahanya dalam mempelajari materi pelajaran apabila guru dapat membirakan saran tentang langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan. Dalam hal ini penggunaan lembar kerja siswa dapat memperjelas gambaran langkah-langkah yang akan dilakukan siswa dalam memperlajari materi pelajaran tersebut.
c. Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas
Guru perlu mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas kepada siswa agar pembelajaran yang dilakukan tepat sasaran. Dalam proses pembelajaran, siswa bebas bereksplorasi, namun guru harus terus membimbing siswa agar fokus terhadap masalah pokok yang harus dibahas agar tercepai tujuan pembelajaran yang dikehendaki.
d. Mengajukan pertanyaan
Pertanyaan yang diajukan guru sebelum mulai menjelaskan materi pelajaran akan mengarahkan siswa dalam mengantisipasi isi pelajaran yang akan dipelajari. Pertanyaan ini juga akan memberi acuan pada siswa berkaitan dengan ruang lingkup materi yang akan dipelajari.
4. Membuat kaitan
Apabila guru akan mengajarkan materi pelajaran yang baru, guru perlu menghubungkan dengan hal-hal yang telah diketahui siswa. Materi baru ini dapat dikaitkan dengan pengalaman siswa atau materi pelajaran yang telah dipelajari oleh siswa. Hal tersebut yang disebut dengan bahan pengait. Usaha guru dalam membuat kaitan, diantaranya:
a. Membuat kaitan antar aspek yang relevan dari pelajaran yang telah siswa kuasai. Caranya, guru dapat mengajukan pertanyaan atau merangkum isi materi pelajaran terdahulu secara singkat.
b. Guru membandingkan atau mempertentangkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah diketahui. Hal ini dilakukan jika bahan baru itu erat kaitannya dengan pelajaran yang telah dikuasai.
c. Guru menjelaskan konsep atau pengertiannya terlebih dahulu sebelum menyajikan bahan secara rinci. Hal ini dilakukan apabila bahan materi pelajaran yang akan dipelajari sama sekali baru dan asing bagi siswa.
Berdasarkan paparan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan membuka pelajaran merupakan salah satu keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh guru. Membuka pelajaran merupakan prosedur awal dilaksanakan proses pembelajaran. Hal ini dapat menarik perhatian dan memotivasi siswa dalam belajar. Dengan demikian, melalui keterampilan membuka pelajaran, pembelajaran dapat terlaksana secara optimal dan tujuan pembelajaran yang diharapkan akan tercapai secara efektif dan efisien.

0 comments:

Posting Komentar

popcash