Minggu, 05 Februari 2017

Mengapa Arah Utara Ke Atas, Tidak ke Bawah?

Kalau kamu buka peta pastinya akan selalu menemukan arah mata angin bukan?. Nah jika kamu lihat, yang namanya arah utara (north) pastinya menarah ke atas bukan?. Pernahkan bertanya, kenapa arah utara itu ke atas tidak ke bawah atau ke samping misalnya?. Kalau belum tahu jawabannya, sedikit ulasan berikut ini mungkin bisa sedikit membantu. 

Hal ini terkait dari sejarah peta itu sendiri dan di era sebelumnya, perbedaan arah di peta sangat umum terjadi di kalangan pembuatnya. Faktor paling penting dalam penentuan arah peta ini adalah sejak ditemukannya kompas dan pemahaman utara magnetik dan egosentris masyarakat pada masa lalu terutama di wilayah Eropa. Ingat ya masyarakat di Eropa kuncinya. Baca juga: apa itu kubah garam?

Penemuan dan penggunaan kompas di Eropa pada abad ke 12 sampai 15 sangat memengaruhi terhadap penentuan arah utara magnetik. Kala itu, masyarakat Eropa beranggapan bahwa bumi berputar pada sumbunya dan relatif menunjuk ke arah bintang utara.
 
Mengapa Arah Utara Ke Atas, Tidak ke Bawah?
Peta Harta Karun
Ide itu dikombinasikan dengan pemahaman saat kita melihat bintang ke atas di langit malam. Egosentrik adalah suatu pandangan tentang manusia sebagai pusat perputaran suatu objek. Oleh karena itu dalam kartografi, egosentrik adalah sebuah paham yang menempatkan diri sendiri sebagai satu titik lokasi di permukaan bumi. Informasi pada bagian atas peta umumnya dipandang lebih baik dan mudah dibaca dibandingkan ditaruh di bagian bawah. Baca juga: jenis awan baru menurut WMO

Sejak para pelancong Eropa mulai migrasi ke berbagai belahan bumi, para kartograf menempatkan Eropa di bagian utara pada peta atau bagian atas. Peta zaman dahulu sebelum "utara" ditemukan, lebih menempatkan "timur" di bagian atas peta dan hal ini didasari akan fakta bahwa matahari selalu terbit di timur. Sementara banyak akli peta Mesir kuno dan Arab menempatkan "selatan" di bagian atas peta. 

Kesimpulannya, penentuan arah utara ditentukan oleh sudut pandang pembuat peta itu sendiri. Sebelum dikeluarkannya konsensus tentang penentuan arah utara di atas, maka penempatan arah di peta selalu berdasarkan ego atau pandangan pembuatnya itu sendiri. Penemuan kompas dan arah utara magnetik lalu merubah pemahaman akan konsep tersebut. Baca juga: Ayo ke Curug Sempong Majalengka!

Gambar: http://mapregions.com

0 comments:

Posting Komentar

popcash