Halo teman-teman, kali ini saya akan sedikit menjelaskan tentang bedanya batuan beku intrusif dan ekstrusif. Batuan beku atau igneous rocks adalah batuan yang terbentuk dari kristalisasi magma. Batuan beku dapat membeku di dalam bumi atau di luar permukaan bumi. Perbedaan lingkungan pendinginan ini akan menyebabkan perbedaan jenis batuan. Ada dua tipe batuan beku yaitu batuan beku intrusif dan ekstrusif.
1. Batuan beku intrusif atau plutonik
Saat magma tidak mencapai permukaan bumi dan mendingin maka akan menghasilkan intrusi dan membeku dinamakan plutonik. Manifestasi plutonik ini seperti sills, dyke atau laccolith. Berdasarkan kandungan silikanya, batuan beku intrusif terbagi menjadi gabro, diorit, granit dan pegmatit. Dalam hal kuantitas batuan ini adalah paling umum dijumpai. Mayoritas magma sebenarnya jarang mencapai permukaan bumi, hanya di beberapa titik saja. Batuan beku intrusif mengalami pembekuan lambat sehingga cenderung bertekstur faneritik atau berbutir kasar. Baca juga: 6 bentuk gunung api di Indonesia
2. Batuan beku ekstrusif atau vulkanik
Saat magma mencapai permukaan bumi lewat erupsi maka dapat membeku dan dinamakan batuan beku ekstrusif. Menurut tingkatan kandungan silikanya batuan beku ekstrusif terbagi menjadi basalt, andesit, damar, diorit, batu apung dan obsidian. Karena sifat pembekuan cepat maka batuan beku esktrusif cenderung bertekstur afanitik atau berbutir halus.
JENIS BATUAN BEKU
Klasifikasi batuan beku paling banyak menggunakan indikator kandungan silikat (SiO₂) yaitu:
Gabbro
Gabbro adalah batuan beku intrusif yang licin dan secara kimiawi setipe dengan basalt. Cirinya kasar, gelap dan mengandung feldpspar, augite dan kadang olivine. Baca juga: Curug Sempong di Majalengka yang asri
Diorit
Diorit adalah batuan beku intrusif yang terdiri darimineral silikat plagioklas feldpsar, biotite, hornblende dan piroksen. Komposisi kimiawi diorit di tengah-tengan gabbro dan granit. Sama halnya dengan andesit yang mendingin cepat saat erupsi terjadi.
Baca juga:
Pembahasan SBMPTN Geografi 2016
Karakteristik Tanah Aluvial
Granodorit
Granodiorit adalah batuan beku yang mengandung komposisi pertengahan antara diorit dan granit. Batuan ini mengandung > 20% kuarsa secara volume, sejumlah plagioklas kaya natrium dan kalsium, sedikit muskovit mika, biotit, amphibol sebagai minerla gelap. Batuan vulkanik yang setara granodiorit adalah dasit. Baca juga: Faktor keterdapatan sumber daya alam Indonesia
Granit
Granit setara dengan riolit dan merupakan jenis batuan beku paling umum dijumpai. Granit mengandung > 68% dan berbutir kasar. Mineral utamanya adalah feldspar, kuarsa dan mika. Granit didominasi warna putih, merah muda dan abu-abu.
1. Batuan beku intrusif atau plutonik
Saat magma tidak mencapai permukaan bumi dan mendingin maka akan menghasilkan intrusi dan membeku dinamakan plutonik. Manifestasi plutonik ini seperti sills, dyke atau laccolith. Berdasarkan kandungan silikanya, batuan beku intrusif terbagi menjadi gabro, diorit, granit dan pegmatit. Dalam hal kuantitas batuan ini adalah paling umum dijumpai. Mayoritas magma sebenarnya jarang mencapai permukaan bumi, hanya di beberapa titik saja. Batuan beku intrusif mengalami pembekuan lambat sehingga cenderung bertekstur faneritik atau berbutir kasar. Baca juga: 6 bentuk gunung api di Indonesia
2. Batuan beku ekstrusif atau vulkanik
Saat magma mencapai permukaan bumi lewat erupsi maka dapat membeku dan dinamakan batuan beku ekstrusif. Menurut tingkatan kandungan silikanya batuan beku ekstrusif terbagi menjadi basalt, andesit, damar, diorit, batu apung dan obsidian. Karena sifat pembekuan cepat maka batuan beku esktrusif cenderung bertekstur afanitik atau berbutir halus.
Batuan beku intrusif dan ekstrusif |
Klasifikasi batuan beku paling banyak menggunakan indikator kandungan silikat (SiO₂) yaitu:
Kandungan silikat batuan beku |
Gabbro adalah batuan beku intrusif yang licin dan secara kimiawi setipe dengan basalt. Cirinya kasar, gelap dan mengandung feldpspar, augite dan kadang olivine. Baca juga: Curug Sempong di Majalengka yang asri
Diorit
Diorit adalah batuan beku intrusif yang terdiri darimineral silikat plagioklas feldpsar, biotite, hornblende dan piroksen. Komposisi kimiawi diorit di tengah-tengan gabbro dan granit. Sama halnya dengan andesit yang mendingin cepat saat erupsi terjadi.
Baca juga:
Pembahasan SBMPTN Geografi 2016
Karakteristik Tanah Aluvial
Granodorit
Granodiorit adalah batuan beku yang mengandung komposisi pertengahan antara diorit dan granit. Batuan ini mengandung > 20% kuarsa secara volume, sejumlah plagioklas kaya natrium dan kalsium, sedikit muskovit mika, biotit, amphibol sebagai minerla gelap. Batuan vulkanik yang setara granodiorit adalah dasit. Baca juga: Faktor keterdapatan sumber daya alam Indonesia
Granit
Granit setara dengan riolit dan merupakan jenis batuan beku paling umum dijumpai. Granit mengandung > 68% dan berbutir kasar. Mineral utamanya adalah feldspar, kuarsa dan mika. Granit didominasi warna putih, merah muda dan abu-abu.
0 comments:
Posting Komentar