Rabu, 25 Oktober 2017

Sistem Pembayaran Dalam Transaksi Online

online marketing
Dalam bisnis konvensional sehari-hari, seseorang biasa melakukan pembayaran terhadap produk atau jasa yang dibelinya melalui berbagai cara.

Cara yang paling umum adalah dengan membayar langsung dengan alat pembayaran yang sah (uang) secara tunai (cash). Cara lain adalah dengan menggunakan kartu kredit (credit card), kartu debit (debit card), cek pribadi, atau transfer antar rekening.

Sistem pembayaran transaksi online dalam dunia maya, ada beberapa sistem pembayaran onlinen yang populer, diantaranya adalah.

Shared housting adalah menggunakan server hosting bersama sama dengan pengguna lain satu server dipergunakan oleh lebih dari satu nama domain.

Alertpay sistem pembayaran online AlterPay menawarkan baik untuk individu dan perusahan kemampuan untuk melakukan dan menerima pembayaran online, yang memungkinkan untuk mentrasfer dana dengan cepat.

AletrPay dapat mentransfer uang dari dalam akun mereka dengan mengedepankan perlindungan privasi bagi penggunanya, jadi tidak akan terlihat identitas pribadi, keuangan, ataupun transaki yang dilakukan.

Solid Trust Pay sistem pembayaran online Solidtrustpay menerima pendaftaran dari seluruh dunia berkantor pusat di kanada.

Dalam transaksi elektronik ada beberapa media yang dapat digunakan dalam pembayaran, yakni:

1. Kartu magnetik (magnetic stripe card)

Kartu magnetik adalah kartu plastik kecil yang memiliki pita termagnetisasi di permukaanya. Kartu ini digunakan secara luas untuk aplikasi-aplikasi seperti di kartu debit, katu kredit, kartu tlepon, kartu ATM, kartu yang di gunakan untuk melakukan transaksi-transaksi pembelian barang dan jasa dalam kaitanya dengan perdagangan eletronik.

2. Kartu Kredit 

Dalam transaksi menggunakan kartu kredit, konsumen memberikan nomor kartu kredit ke penjual. Selanjutnya penjual dapat memverifikasi nomor itu ke bank penerbit dan kemudian dapat membuat slip pembelian bagi konsumen untuk disetuju.

Penjual kemudian dapat menggunakan slip pembelanjaan itu untuk mendapatkan uang dari bank. Pada periode pembayaran berikutnya, konsumen akan menerima pernyataan dari bank yang mencatat transaksi yang bersangkutan.

Pemakaian kartu kredit untuk membeli barang/jasa lewat sarana internet menggunakan skenario yang sama, tetapi kita akan menjumpai beberapa langkah tambahan yakni langkah yang harus dilakukan agar transaksi dapat dilakukan dengan aman serta terjadi otentik antara pembeli dan penjual.

Hal ini menimbulkan berbagai sistem yang berbeda dalam penggunaan katu kredit pada transaksi-transaksi yang berjalan di internet.Dua diantaranya adalah fitur yang melindungi keamanan transaksi di internet serta perangkat lunak perangkat lunak penggelola yang dibutukan, baik di sisi konsumen maupun di sisi perusahan.

3. Cek Eletronik

Sistem pembayaran kartu kredit bukanlah satu-satunya metode pembayaran di intnet. Saat ini ada 2 sistem yang di telah dikembangkan yakni oleh Financial Servis Technologi Corporation (FTSC) dan Cash, yang memungkikan konsumen menggunakan cek elektronik untuk membayar secara langsung kepada pedagang di web.

Cek elektronik dapat di buktikan lebih unggul dari kertas dalam satu aspek yang signifikan. Sebagai pengirim, kita dapat melindungi diri kita sendiri dari kecurangan-kecurangan yang mungkin muncul dari penyingkapan nomor rekening oleh orang yang tidak berhak.

Dengan protokol SET, sertifkat-sertifkat digital dapat digunakan untuk melakukan pengujian otentikasi terhadap pembayar, bank pembayar dan rekening bank.

Pada sistem digital cash, nilai uang terbentuk tidak lebih dari untaian bitbit. Bank dapat mendebit rekening kita dengan sejumlah penarikan yang nilainya sama dengan nilai uang. Bank dapat melakukan validasi masing-masing dengan penkalian digital (digital stamp) sebelum mentransmisinnya ke komputer pribadi kita.

Saat kita mau membelajankan sejumlah ecash, kita cukup mentransmisikan sejumlah ke penjual, yang kemudian akan melakukan verifikasi ke bank dan menarik dananya.

Untuk memastikan bahwa masing-masing token hanya digunakan sekali saja, bank akan merekam nomor seri dari masing-masing token yang sudah dibelanjakan dalam basis datanya. Jika nomor seri token sudah terekam di basis data, bank selalu mendeteksi siapa saja mencoba membelanjakan token yang lebih dari satu kali, kemudian memberitahukan ke pedagang.

4. Kartu pintar

Kartu pintar atau smart card adalah kartu plastik kecil yang tampilannya mirip dengan kartu magnetik biasa, tetapi didalamnya mengandung suatu mikroprosesor dan tempat penyimpanan (memori).

Teknologi kartu pintar merupakan inovasi yang mengatasi keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki kartu magnetik yang dibahas pada subbab sebelumnya, yang relatif mudah rusak oleh goresan-goresan di bagian pita magnetiknya.

Data yang tersimpan di kartu pintar (smart card) relatif tahan terhadap kerusakan-kerusakan yang biasa terjadi pada kartu magnetik, seperti goresan, pemberian medan magnetik dan sebagainya. Biasanya kartu pintar 100 kali lebih tahan dari kartu magnetik.

0 comments:

Posting Komentar

popcash